Selasa, 14 Desember 2010

PNPM Mandiri Kelautan Atasi Kemiskinan Nelayan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Mendukung program penanggulangan kemiskinan yang sedang digalakkan pemerintah, khususnya bagi masyarakat kelautan dan perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pontianak, telah melucurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP), kepada masyarakat nelayan.

Dimana pertepatan pada peringatan Hari Nusantara ke 11, Senin (13/12), kemarin, Dinas Kelautan dan Perikanan menyerahkan bantuan kepada kelompok nelayan PNPM Mandiri kelautan dan perikanan dari dana sumber dari tugas pembantuan, berupa pengadaan sarana alat tangkap bagi nelayan dan sarana budidaya ikan lele yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, di Halaman Kantor DKP Kabupaten Pontianak.

Dimana menurut Kabid Pesisir DKP Kabupaten Pontianak, Didik Khirsmanto, disalurkanya bantuan bagi masyarakat nelayan, merupakan upaya Departemen Kelautan dan Perikanan dalam mengurangi kemiskinan, dengan memberikan bantuan bagi pengembangan usaha perikanan dan kelautan skala kecil melalui PNPM Mandiri KP.

“Program ini, merupakan upaya mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Serta mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan-bantuan pemerintah. Kita berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik, terutama demi meningkatkan pendapatan nelayan,” katanya.

Atas bantuan yang diterima, Abdul Gapur, perwakilan dari salah satu kelompok nelayan budidaya, sangat mengucapkan terima kasih kepada DKP Kabupaten Pontianak yang telah membantu memberikan bibit ikan lele.

“Bibit lele ini, akan kita rawat dengan baik, sehingga bisa berkembang dan memberikan keuntungan bagi kelompok,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, menilai bidang perikanan dan kelautan bisa dijadikan pilar pembangunan nasional. Untuk itu, upaya peningkatan produksi, produktivitas dan kulitas di dunia perikanan harus ditingkatkan, dalam upaya meningkatan pendapatan nelayan, pembudiaya dan pengolah ikan yang adil dan merata.

“Bentuk perhatian pemerintah sangat besar didunia perikanan ini. Semoga bantuan yang diberikan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat nelayan, serta membuka peluang meningkatkan kesejahteraan hidup mereka,” katanya.

Kemah Budaya Serumpun

Kwarcab Kab Pontianak Siap Promosikan Daerah
Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Suasana Bumi Perkemahan Budaya Serumpun di Kabupaten Sambas, tempatnya di kawasan Kantor Bupati Sambas terlihat semarak, Selasa (14/12), kemarin. Ribuan anggota pramuka terliha sibuk mendirikan tenda, serta mempersiapkan segala peralatan selama perkemahan dilaksanakan. Peserta tidak hanya dari Kalbar, tapi juga dari provinsi lain, bahkan anggota pramuka Malaysia dan Berunai Darussalam terlihat disana.

Kwarcab Kabupaten Pontianak yang juga menurunkan 50 peserta, terlihat sibuk memebenahi tendanya. Bahkan Ketua Kwarcab Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, terjun langsung meninjau, kesibukan adik-adik didiknya. Tidak hanya itu, dirinya juga bercengkrama dengan peserta dari provinsi lain, seperti Kalteng dan Berunai Darussalam, serta meninaju stand pameran Kwarcab Kabupaten Pontianak, yang menampilkan berbagai produk makanan masyarakat, kain awan berarak dan sirup buah lakom yang menjadi pusat perhatian pengunjung.

“Saya ingin adik-adik kita, termotivasi untuk menampilkan yang terbaik pada perkemahan serumpun ini. Untuk itu, adik-adik kita harus bisa tampil beda dan menjadi pusat perhatian, terutama dalam mempromosikan Kabupaten Pontianak,” kata Rahmad.

Bahkan Ketua DPRD  Kabupaten Pontianak ini, sempat berfoto bersama dengan pramuka dari Brunai Darussalam, Malaysia dan Kalteng. Hal ini, sebagai bentuk intraksi bahwa setiap anggota pramuka adalah saudara.

“Saya senang dengan dilaksanakannya perkemahan ini, kita bisa saling mengenal anggota pramuka lainnya, bahkan bisa menambah wawasan kita,” kata Rahmad, yang sempat bercengkrama dengan Pembina Pramuka Kalteng, Kak Julaiha.

Melihat antusiasnya, Rahmad, memajukan Gerakan Pramuka Kabupaten Pontianak. Pembina Pramuka Kalteng, Kak Julaiha, merasa salut terhadap perhatian Ketua DPD Partai Golkar ini, terhadap dunia pramuka.

“Saya salut dengan Kak Rahmad, walaupun harus sibuk dengan urusannya selaku wakil rakyat, tapi perhatiannya cukup besar terhadap pramuka, bahkan dirinya rela turun langsung meninjau aktifitas adik-adiknya,” kata Julaiha.

Kamis, 02 Desember 2010

Sanggar Teater Bangsawan Juara Nasional

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Sanggar Teater Bangsawan Pangkalan Mas dari Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, berhasil mengharumkan nama Kalimantan Barat pada Festival Nasional Teater Remaja di TMII, Jakarta, 2 Nopember lalu.

Dalam ajang kreatifitas bidang akting yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata RI tersebut, Sanggar Teater Bangsawan merebut Predikat Grup Favorit Terbaik III. Mereka berhak membawa pulang piala dan piagam penghargaan.

“Lebih dari 26 provinsi ikut serta dalam ajang ini. Dengan predikat Grup Favorit Terbaik III, kita patut berbangga,” ujar Munir Putra, ST, Manajer Sanggar Teater Bangsawan kepada para wartawan usai beraudiensi dengan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, SH, MH.

Selama tampil di TMII, Sanggar Teater Bangsawan menampilkan cerita dengan judul “Wajir Maulana : Mahkota yang Retak” berdurasi 47 menit. Sandiwara ini mengisahkan percintaan dan jabatan sepasang anak manusia yang berlainan etnis, dengan arahan sutradara Sy. Japari Alkadrie dan iringan musik Yance.

“Para pemain yang terlibat berjumlah 10 orang. Semuanya masih remaja dan bersekolah di SMP dan SMA di Desa Jungkat. Di bawah manajemen Sanggar Teater Bangsawan, mereka memiliki potensi dan bakat yang besar untuk berprestasi lebih baik lagi di masa mendatang,” kata Munir yang juga Ketua KPU Kabupaten Pontianak.

Atas keberhasilan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, tampak turut berbangga. Maklum, ia termasuk pembina Sanggar Teater Bangsawan. Dalam kesempatan itu, Rahmad meminta agar keberhasilan ini dapat memicu motivasi dan kreativitas para anggota sanggar untuk berprestasi lebih baik lagi.

Kepada para anggota sanggar yang telah berprestasi, yakni Zulkarnaen, Lina Kristina, Yesi Arsita, Erawati Pratiwi, Tominuddin, Shinta dan lain-lain, Rahmad meminta untuk jangan mudah merasa puas.

“Tingkatkan terus prestasi kalian agar ke depan bisa mengharumkan nama daerah,” kata Rahmad.

Dalam kesempatan itu pula, Munir yang didampingi Sutradara Sy Japari Alkadrie, koordinator pemain, Kurniawan, dan official, Kartiman, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab dan DPRD Kabupaten Pontianak serta Dinas Parbudpora yang telah memberikan dukungan moril dan materiil sehingga Sanggar Teater Bangsawan bisa tampil di TMII.

Akhirnya APBD 2011 Disahkan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Enam Fraksi DPRD Kabupaten Pontianak, Senin (29/11), kemarin, akhirnya menyetujui disahkannya Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (2011), yang sempat dua kali tertunda, melalui pandangan akhir (PA) fraksi. Sidang paripurna sendiri langsung di pimpin Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, dengan dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto.

Sidang paripurna tersebut, diawali penyampaian PA dari juru bicara Fraksi Rakyat Bersatu, Darwis, yang memberikan beberapa catatan, terkait program pembangunan yang dilaksanakan Pemda Kabupaten Pontianak, terutama mengenai penempatan kepala dinas, kantor, badan untuk menempati SOPD baru, serta meminta Pemda melakukan audit pelaksanaan pembangunan Wisma Chandramidi yang kualitasnya sangat rendah.

“Kita ingin kepala SOPD baru, orang yang benar-benar berasal dari daerah, bukan mengambil dari luar. Dan Wisma Chandramidi diharapkan segera difungsikan, karena telah banyak menyedot anggaran daerah,” katanya.

Sedangkan tiga fraksi DPRD Kabupaten Pontiana yaitu Fraksi Demokrat, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi PPP, mengajukan usul agar dibentuk Pansus terkait persoalan database PNS dilingkungan Pemda Kabupaten Pontianak.

“Database jumlah pegawai harus harus dibenahi secara sistematik, agar kedepan alur masuk keluarnya terkait belanja pegawai dapat lebih transparan dan akuntabel, sehingga kami DPRD perlu membentuk Pansus untuk menyelusuri kekukarangan sumber data yang digunakan,” kata juru bicara Fraksi PPP, MA Muhammadiyah.

Sedangkan dua fraksi lainnya, Fraksi Gohan dan Fraksi P2KB, meminta penggunaan anggaran harusnya menyentuh kehidupan masyarakat, terutama menciptakan masyarakat Kabupaten Pontianak yang berkualitas dan sejahterah.

“Penggunaan anggaran haruskah fektif dan benar-benar demi kepentingan masyarakat,” kata juru bicara Fraksi Gohan, Ridwan Ismail.

Mengenai disetujuinya pengesahan RAPBD 2011 yang sempat tertunda, Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, mengatakan suatu hal yang wajar dalam hidup berdemokrasi  dan Pemda juga siap memberikan penjelasanyang dibutuhkan terkait jumlah database pNS yang diminta fraksi dewan.

“Saya mengucapkan terima kasih, kepada DPRD Kabupaten Pontianak yang telah bekerja keras sehingga APBD 2011 disahkan, walaupun ada silang pendapat, baik saat rapat gabungan dan rapat kerja,” katanya.

Guru Dipedalaman Harus Diperhatikan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Peran guru sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk itu, Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, mengharapkan pemerintah daerah memperhatikan serius terhadap guru yang mengabdikan diri di daerah pedalaman.

“Didaerah terpencil masih ada sekolah yang hanya dilayani dua hingga tiga guru yang harus bertugas rangkap. Baik sebagai kepala sekolah, guru kelas, wali kelas bahkan harus menaikkan dan menurunkan bendera serta membuka dan mengunci pintu sekolah setiap hari belajar. Untuk itu, harus ada kelebihan nilai tambah intensif bagi mereka yang mengajar didaerah terpencil, serta dipermudah kenaikkan pangkat,” kata Rahmad.

Dengan begitu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak ini, menilai barulah ada bentuk perhatian dan kepedulian kepada para pendidik yang setia mengabdikan diri hanya untuk mendidik sekaligus mengajar muridnya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Maka sangat diharapkan Pemda memberikan perhatian kepada para guru yang bertugas di pedalaman. Mengingat, pengabdian yang diberikan memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi.

“Itulah salah satu tugas guru dipedalaman yang paling berat. Kita minta Pemkab memperhatikan nasib para guru di pedalaman, karena guru di daerah pedalaman tidak bisa dianggap remeh. Mereka melakukan tugas dan kewjaiban di tengah-tengah berbagai keterbatasan. Salah satunya yang sering dihadapi adalah persoalan sarana dan prasarana. Seperti keterbatasan peralatan sekolah, sarana penunjang rumah guru hingga persoalan termasuk intensif,” katanya.

Apalagi ditambah minimnya gaji yang diterima guru dipedalaman, sedangan biaya hidup cukup tinggi, sehingga banyak guru yang berada di pedalaman tidak bertahan lama dan kemudian mengajukan pindah ke daerah perkotaan.

“Akibatnya jumlah guru yang sudah minim di daerah terpencil, justru bertambah minim. Pemda musti memberikan reward positif bagi guru yang betul-betul memberikan pengabdian tanpa pamrih, berupa penghargaan maupun finansial, serta memberikan teguran keras, bagi mereka yang dalam mengabdikan diri setengah hati, secara berjenjang mulai dari atas kebawah,” katanya.

Minggu, 14 November 2010

PKS Himpun Aspirasi Kader

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Menghimpun aspirasi masyarakat, baik partisipan dan kader partai. DPD Pertai Keadilan Sejahtera Kabupaten Pontianak, Minggu (14/11), kemarin, melaksanakan rapat koordinasi di Gedung Pancasila Mempawah, dihadiri langsung Ketua DPW PKS Kalbar, Ustad Fatahilah Abrar.

“Pertemuan ini, tidak lain bagaimana agar PKS lebih dikenal di masyarakat. Serta kami juga mencoba menghimpun aspirasi bagi dari masyarakat, partisan dan kader partai yang nantinya akan kita perjuangan melalui program pemerintah melalui APBD,” kata Fatahilah Abrar.

Selain itu, Fatahilah, juga mengharapkan partisan dan kader partai, bersama anggota dewan dan struktur organisasi PKS tidak terjadi diskomunikasi yang dapat memecah belah struktur PKS Kalbar.

“Kita ingin kader partai bersama struktur partai tidak terjadi perpecahan dan tidak saling konek. Maka menghilangkan hal itu, antar struktur partai bersama kader tidak ada sekat sama sekali. Seperti mengklafrifikasi permasalahan di partai, serta dalam upaya menampung aspirasi kader kita,” katanya.

Sedangkan Anggota DPRD Kabupaten Pontianak dari PKS, Zaldi Arfan, juga menjelaskan, pertemuan tersebut, juga memberikan pemaparan filosofi, program dan strategi pemenangan PKS pada seluruh pengurus PKS di Kabupaten Pontianak.

“Pertemuan ini, diisi dengan dialog guna menghimpun aspirasi para partisan dan kader partai. Dan PKS sendiri akan selalu siap memperjuangan aspirasi masyarakat, serta lebih memperkuat struktur kepengurusan PKS, terutama di Kabupaten Pontianak,” katanya.

Tahanan Rutan Mempawah Tewas Gantung Diri

Johan Wanyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Seorang tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Mempawah, ditemukan tewas gantung diri menggunakan sarung di WC kamar klinik, sekitar Pukul 00.30 malam, Minggu (14/11), kemarin. Abdullah Zohiri alias Afrizal Fazri (15), Warga Kecamatan Mando Barat, Kabupaten Muara Bungo, Jambi itu merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri Mempawah dengan kasus pencurian.

Menurut keterangan Kepala Rutan Mempawah, Warsito, didampingi Komandan Jaga Rutan, Junaidi yang mengetahui pertama kali, tahanan gantung diri, Minggu Siang (14/11), kemarin, menjelaskan tahanan tersebut, dirawat ke ruang klinik karena ada sedikit ganggaun kesehatan. Sekitar pukul 17.00, Sabtu malam (13/11), tahanan tersebut, sempat bernyanyi dan mengajarkan membaca Al Quran kepada temannya yang berada satu tahanan. Namun sekitar pukul 00.30, saat dilakukan pemeriksaan ruang klinik yang dihuni 4 orang tahanan hanya ada 3 orang. Sehingga Komandan Jaga, Junaidi, langsung melakukan pemeriksaan, dan menemukan tahanan tersebut, telah tewas gantung diri di WC kamar klinik rutan denga menggunakan kain sarung miliknya.

“Saat penjagaan melakukan pemeriksaan, dia tidak ada di kamar. Saat diperiksa, ternyata ditemukan sudah gantung diri. Dia juga baru masuk 11 November, merupakan tahanan titipaan dari kejaksaan. Namun dulunya dia juga pernah ditahan, karena kasus yang sama,” kata Warsito.

Mengenai penyelidikan terkait penyebab tewasnya tahanan tersebut, Waka Polres Pontianak, Abdul Haris Daulay, mengatakan pihaknya masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjutnya, guna mengetahui kepastian apakah tahanan memang tewas gantung diri.

“Kita masih mendalami penyelidikan, dengan berkoordinasi dengan pihak Rutan dan saksi-saksi yang ada. Sedangkan hasil visum belum kita terima dari RSUD Rubini Mempawah, apakah ada ditemui bekas kekerasan atau tidak,” katanya.

Sedangkan Busri, bapak angkat dari Abdullah Zohiri, yang kebetulan berada di Rutan Mempawah, menjelaskan dirinya mengangkat Abdullah Zohiri sebagai anak, karena prilaku tahanan tersebut sangat  baik, rajin shalat dan banyak tahu tentang ilmu agama.

“Anak ini unik, orang cerdas dan sangat rajin shalat. Dia baru sekitar seminggu tinggal di rumah, bahkan saya berniat mensekolahkannya, tapi tidak tahunya dia kabur dan membawa Laptop saya. Dan saya juga telah berusaha mencari keberadaan keluarganya, ternyata dia bukan berasal dari Jambi tapi Bangka Belitung, setelah saya dapat kontak dengan kedua orang tuanya, bahkan nama sebenarnya Afrizal Fazri,” kata Busri.

Pemkab Pontianak Salurkan 8 Sapi Kurban


Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Menyambut datangnya Hari Raya Iduladha 1431 Hijiriah. Pemerintah Kabupaten Pontianak, melalui Panitia Hari Besar Islam (PHBI) telah menyalurkan sapi kurba.
Total sapi kurban yang dibagikan berjumlah 8 ekor, yang disalurkan masing-masing satu ekor ke masjid yang telah ditentukan.

“Dengan bantuan ini, Pemkab berharap bisa memotivasi masyarakat yang mampu berkorban membeli hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya,” kata Asisiten II Sekda Kabupaten Pontianak, H. Syahril, saat menyerahkan bantuan sapi kurban kepada pengurus Masjid Miftahul Jannah, Dusun Pelita, Desa Sungau Purun Besar, Kecamatan Segedong, Jumat (12/11), kemarin.

Adapun 7 Masjid lainnya yang menerima bantuan sapi kurban yaitu Masjid Agung Al Falah Mempawah, Masjid Nurul Hidayah Kecamatan Sungai kunyit, Masjid Nurul Hidayah dan Masjid Al Jihat Kecamatan Anjongan, Masjid Nurul Islam Kecamatan Toho dan Masjid Nurul Yaqin Kecamatan Sadaniang.

“Selain itu, dengan bantuan ini diharapkan hubungan silaturrahmi pemerintah dan masyarakat semakin baik, terutama dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Pontianak. Dan saya berharap sapi kurban yang diserahkan, bisa bermanfaat bagi masyarakat, dan pada saatnya nanti dibagikan sebagaimana mestinya,” kata Syahril.

205 Atlet Inkai Ikuti Kenaikan Tingkat

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Sebanyak 205  atlet yang tergabung dalam Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Forki Kabupaten Pontianak, Minggu (7/11), kemarin, mengikuti ujian kenaikan tingkat kyu (sabuk) yang berlangsung di Halaman Asrama Kodim Mempawah, yang dibuka langsung Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto.

“Kenaikan tingkat ini, saya harapkan menambah sangat para karateka untuk lebih giat lagi berlatih untuk menjadi atlet yang berprestasi baik ditingkat daerah maupun nasional,” kata Rubijanto.

Selain itu, Rubijanto, menilai olahraga karateka merupakan olahraga yang cukup baik bagi generasi muda untuk menjaga kesehatan, serta menghindari hal-hal negatif yang ditimbulkan akibat dari pergaulan yang tidak baik.

“Karateka bukan hanya memberikan pendidikan ilmu bela diri, tapi juga memberikan pendidikan kerohanian, budi pekerti yang luhu, tanggungjawab dan kemandirian,” katanya.

Sedangkan Ketua Panitia Gashuku dam Kyu, Herman Ap, menjelaskan, sebelumkan mengikuti kenaikan tingkat para atlet Inkai harus mengikuti gashuku atau latihan bersama. Kenaikan tingkat sendiri, diikuti oleh seluruh tingkat dari sabuk putih hingga sabuk cokelat kyu 3, 2 dan kyu 1.

“Target kita, hanya 100 karateka mengikuti kenaikan tingkat naik. Namun pserta membelundak sampai 205 karateka. Ini menunjukan olahraga karateka di Kabupaten Pontianak, baik dari kalangan pelajar maupun masyarakat. Semoga saja dengan adanya kenaikan tingkat ini, memaju atlet kita, untuk terus berprestasi,” katanya.

Kemenag Kab Pontianak Dapat 5 Kuota CPNS

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Semenjak diumumkannya penerimaan CPNS tahun 2010, di lingkungan Kementerian Agama Kalbar. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak tidak pernuh sepi dikunjungi para pencari kerja, Senin (1/11), kemarin. Pada penerimaan CPNS kali ini, Kementerian Agama Kabupaten Pontianak hanya mendapat jatah 5 kuota.

“Tahun ini, Kabupaten Pontianak hanya mendapat 5 kuota penerimaan CPNS. Tiga tenaga kantor dan dua guru,” kata Kasubag TU Kemenag Kabupaten Pontianak, H. Yusman

Adapun formasi yang diterima yaitu satu pranata laporan keuangan, jurusan S1 Akuntansi, kedua pranata komputer, jurusan S1 sistem informasi teknik informasi, dan ilmu komputer, ketiga jurusan penyusunan bahan program dan evaluasi, jurusan S1 ekonomi, hukum, admintrasi negara, teknik sipil, komputer, dan keagamaan, keempat guru biologi dan kelima guru bimbingan konseling.

“Sesuai jadwal pendaftaran CPNS sendiri telah dibuka mulai 23 oktober  dan 3 Nopember. Pendaftaran sendiri bisa via post, dimana pelamar melampirkan amplop dan prangko balasan, atau langsung melalui via online system,” katanya.

Lanjutnya lagi, mengapa calon pelamar diwajibkan melampirkan amplop dan perangko balasan. Dimana setelah pelamar lulus test adminitrasi, maka nomor peserta akan langsung dikirim via post ke alamat pelmar yang dinyatakan lulus adminitrasi.

“Amplop balasan langsung ditulis alamat sipelamar, sehingga pmemberikan kemudahan panitia mengkirimkan nomor peserta ujian bagi yang lulus adminitrasi. Sedangkan ujian tertulis akan dilaksanakan di Pontianak, 24 November nanti,” katanya.

Karolin Bantu Rp 20 Juta Kepada Kelompok Tani

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Sektor usaha kecil yang ada di Desa Sengkubang Kecamatan Mempawah Hilir ternyata mendapat perhatian khusus dari anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Karolin Margret Natasa. Hal ini, dibuktikan dengan memberikan bantuan dana Rp 20 juta untuk pembelian alat penggilingan pakan untuk kelompok tani budidaya ikan lele.

“Kita bangga akan budidaya lele yang dikembangkan warga. Dengan berbekal modal seadanya ternyata mampu berkembang dan menambah penghasilan keluarga. Pada hari ini kami bantu Rp 20 juta untuk usaha ini,” kata Karolin, didampingi Ketua Komisi B DPRD Kalbar, M. Jimmi, dan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pontianak, Susanto,  saat berkunjung di tambak budidaya milik kelompok Tani Desa Sengkubang, Sabtu (30/10), kemarin.

Dalam mengembangkan usaha kecil, diharapkan ditiru masyarakat lain, apa yang dilakukan oleh warga Sengkubang. Bantuan dana sendiri langsung diserahkan kepada Kades Sengkubang, Bactiar Yasir, yang diharapkan bisa memberikan pembinaan bagi masyarakat desa agar lebih produktif dalam pengembangan usaha pedesaan.

“Apa yang  dilakukan warga sini patut kita contoh, dan melalui semangat kerja keras seperti ini, pemerintah daerah juga akan terbantu, khususnya bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat. Jadi saya pikir pemerintah tinggal bagaimana memberikan pembinaan,” katanya.

PLN Gelar Program Sejuta Sambungan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Memperingati Hari Listrik Nasional ke-65 yang jatuh pada 27 Oktober 2010. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Ranting Mempawah, Rabu (27/10), kemarin, melaksanakan Program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan. Gerakan penyambungan ini secara resmi dimulai dari Perumahan Bali Asri di Jalan Raden Sudjarwo.

Manajer PLN Ranting Mempawah, Hefzi, saat dikonfirmasi disela-sela pemasangan listrik dirumah warga, mengatakan gerakan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dan kemudahan kepada calon pelanggan untuk melakukan pemasangan listrik secara mudah, cepat dan pasti.

“Ini merupakan program PLN yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Melalui momen ini, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat,” katanya.

Untuk wilayah Kalbar, Program Gerakan Sehari Sejuta Sambungan di Kalbar melayani 20.000 pelanggan baru. Sedangkan, di Cabang Unit Pontianak dan Ranting Mempawah, PLN menjatahkan 14.000 dan 1.500 pelanggan.

“Kita masih memiliki daya untuk menerapkan program ini. Selain itu, kita jugaPun berupaya meningkatkan pelayanan dengan melakukan pembenahan pembangkit tenaga listrik,” ungkapnya.

Terkait dengan masih adanya tunggakan dari para pelanggan PLN di Kabupaten Pontianak, Hefzi mengaku akan meminta bantuan PLN Cabang Unit Pontianak untuk menyelesaikan masalah ini.

“Kami berharap masyarakat, khususnya para pelanggan bisa mengerti, karena banyaknya tunggakan itu bisa menganggu operasional kami di PLN. Apalagi lancarnya pembayaran rekening listrik yakni pajak penerangan jalan umum (PPJU) dapat meningkatkan PAD Kabupaten Pontianak,” katanya.

Distanak Diminta Pantau Hewan Kurban

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah
   
Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pontianak, Safruddin, meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Pontianak, dalam menjelang Hari Raya Idul Adha agar melakukan pengawasan tehadap peredaran hewan kurban, terutama melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan hewan kurban.

“Mengantisipasi adanya produsen nakal  yang mencoba menyelundupkan sapi  maupun kambing yang tidak dalam kondisi sehat. Kita minta Distanak melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang diperjual belikan menjelang lebaran haji,” katanya.

Walaupun dirinya menilai, sangat kecil kemungkinan para pedagang hewan kurban berbuat nakal. Mengingat, sapi maupun kambing yang bakal dijadikan hewan kurban biasanya sudha melalui penyeleksian yang sangat ketat. Namun, jika ternyata ditemukan ada pedagang nakal, dirinya menyarankan Distanak agar mengambil tindakan tegasd.

“Jika ada yang menjual sapi maupun kambing yang tidak sehat, segra ambil tindakan tegas. Dengan melarang menjual atau mencabut izin usahanya. Untuk itu, pengawasan harus dilakukan saat ini, karena waktu lebaran haji juga masih cukup lama,” katanya.

Mengenai pengawasan hewan ternak tersebut, Plt Kepala Distanak Kabupaten Pontianak, Buntaran, ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Pontianak, mengatakan pihak telah mensiapkan tim untuk melakukan pengawasan dan pengecekan kondisi hewan korban.

“Kita telah mempersiapkan tim untuk diterjunkan dilapangan guna memeriksa kesehatan hewan korban tersebut. Dan stock daging menjelang hari raya Idul Adha, juga mencukupi,” katanya.

Selasa, 12 Oktober 2010

Menunaikan Ibadah Haji

Bupati Cuti Sampai 20 Desember

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Rumah Dinas Bupati Pontianak, Senin (12/10) kemarin, didatangi ribuan anggota anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Pontianak menghadiri syukuran  keberangkatan ibadah haji Bupati Pontianak, Ria Norsan beserta Istrinya, Hj. Herlina, yang disi dengan pengajian oleh Ketua BKMT Kalimantan Barat, Hj. Saadah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan,  mengatakan, selama menunaikan ibadah haji dirinya akan cuti melaksanakan tugas pemerintahan mulai 27 Oktober-20 Desember.

“Selama saya menunaikan haji, mulai 27 Oktober-20 Desember, saya cuti dari tugas kepemerintahan. Dan roda kepemerintahan akan di pegang oleh Wakil Bupati. Karena, kebijakan bupati juga kebijakan wakil bupati,” katanya.

Dan selama menjalankan ibadah haji, Ria Norsan, mengaku jabatan bupatinya dilepas menjadi rakyat biasa. Karena, membaur bersama masyarakat ketika menunaikan ibadah haji merupakan suatu kenikmatan dan kebersamaan.

“Saya akan mendoakan semoga Kabupaten Pontianak menjadi daerah yang aman, damai, bersahaja dan penuh keharmonisan,” katanya.

Selain itu, bupati juga tidak lupa berpesan kepada calon jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci Mekkkah, agar selalu mengedepankan kesabaran dalam menjalan ibadah haji nantinya. Karena, kesabaran merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan ibadah haji, terutama mencapai haji yang mabrur.

“Kita harus bersabar dalam menjalankan ibadah haji. Karena, kesabaran nantinya akan membawa kita kedamaian dan ketentraman ketika beribadah,” katanya.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Hari Kesaktian Pancasila

Junjung Tinggi Ideologi Pancasila

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, mengatakan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu dijadikan media refleksi untuk merenungkan bagaimana bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi melihat banyak kerusuhan, teror terorris  dan berbagai permasalahan bangsa yang membuat stabilitas keamanan nasional menjadi terganggu.

“Saya mengajak masyarakat agar selalu bersatu padu menegakan NKRI ini, dan selalu menjunjung tinggi sumber hukum dan ideologi bangsa yaitu Pancasila. Dan saya juga merasa senang konflik-konflik di beberapa daerah, seperti di Tarakan sudah berakhir damai,” kata Rahmad, ditemui usai upacara bendera memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Jumat (1/10), kemarin, di Halaman Kantor Bupati Pontianak.

Lanjutnya lagi, dirinya berharap masyarakat Kabupaten Pontianak, agar tidak mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa baik suku, agama, etnis maupun kelompok.

“Janganlah menimbulkan persengketaan yang menimbulkan konflik yang dapat merugikan kita semua. walupun kita berbeda pendapat, pemikiran, dan cara pandang tetapi ideologi kita tetap Pancasila. Karena Pancasila sangat menekankan kesatuan dan persatuan. Dan saya yakin dengan persatuan dan kesatuan bakal mempercepat pembangunan daerah,” kata Rahmad, yang membacara Ikrar Hari Kesaktian Pancasila, saat pelaksanaan upacara bendera.

Sedangkan Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, melalui hari Kesaktian Pancasila, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menggali kembali makna mendalam Pancasila sebagai ideologi bangsa, dasar hukum, dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk ditanamkan dalam diri generasi muda selaku peneru bangsa.

“Generasi muda harus memahami makna penting ideologi Pancasila, karena generasi muda bakal menjadi generasi bangsa yang mempunyai wawasan kebangsaan dan nasionalisme supaya tidak terjebak pada tindakan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Jadikanlah Pancasila sebagai falsafah hidup dalam menyikapi persoalan, saya yakin konflik-konflik tidak akan terjadi,” katanya.

Bawa Bahan Baku Bom Ikan

Dua Warga Pontim Ditangkap Polisi

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Jajaran Polsek Sungai Pinyuh, Rabu (29/9) malam, mengamankan tiga bahan baku untuk membuat bom ikan dari tangan dua tersangka Why dan Fnt, warga Pontianak Timur (Pontim). Keduanya ditangkap di Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh, saat akan membawa bahan baku ke Pontianak menggunakan sepeda motor.

Ketiga bahan baku itu meliputi 25 kilogram Amonium Nitrat, 19 buah sumbu detonator dan dan satu kota korek api belerang. Bahan itu rencananya akan dipergunakan untuk merakit bom ikan. 

Kapolres Pontianak, Andi Fairan, melalui Kasat Reskrim, Temangganro Machmud, mengungkapkan penangkapan ini berawal dari kecurigaan anggota Polsek Pinyuh terhadap dua orang pria yaitu Wy dan Ft yang membawa sekarung yang di duga bahan peledak menggunakan sepeda motor dari arah Kecamatan Sungai Pinyuh.

“Tidak mau kecolongan, anggota reskrim Polsek Pinyuh kemudian menahan kendaraan roda dua keduanya di Desa Nusapati untuk memeriksa bawaannya. Dari pemeriksaan itulah, akhirnya ditemukan sekarung bahan peledak ikan dari tangan pelaku. Saat ini kita sedang mengembangkan penyelidikan peredaran bahan ikan tersebut,” katanya.

Temangganro lantas menjelaskan, penangkapan ini sebagai bentuk antisipasi aksi dan pelaku terorisme di Kabupaten Pontianak. Akibat perbuatan ini, kedua pelaku diancam dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan bahan peledak tanpa izin dengan ancaman 10 tahun penjara.

 “Kita tidak mau bahan peledak ini disalahgunakan terutama untuk kegiatan teror,” kata Temangganro.

Kamis, 30 September 2010

Masyarakat Keluhkan Masalah Sampah

Bupati Panggil Petugas Kebersihan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Banyak keluhan masyarakat  terhadap permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Pontianak, membuat Bupati Pontianak, Ria Norsan, Kamis (30/9), kemarin, melaksanakan pertemuan dengan para pertemuan kebersihan di Aula Bupati Pontianak, yang juga dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Syahrizal, dan Kabag Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU, Ibrahim Thahir.

“Sudah banyak keluhan masyarakat terkait masalah sampah yang disampaikan kepada saya. Melalui pertemuan diharapkan ada solusi terbaik dalam penanganan masalah sampai di daerah kita,” kata Ria Norsan, dihadapan para petugas kebersihan yang hadir.

Selain itu, bupati juga merasa heran dengan jumlah kurang lebih 250 tenaga kebersihan, tapi tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik, sehingga dirinya berharap kedepan para petugas kebersihan dapat lebih aktif lagi melaksanakan tugas tanggungjawabnya.

“Anggaran sudah ada tapi mengapa masih banyak keluhan masyarakat. Bahkan terkait masalah sampah ini, membuat citra kepimpinan saya jadi jelek, tapi saya akan berusaha masalah ini dapat teratasi, terutama denga penambahan armada angkutan,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, menilai masalah kebersihan, terutama  sampah, tidak semata-mata kesalahan petugas kebersihan tetapi kurang sadarnya dan pedulinya masyarakat dalam membuang sampah, sehingga membuat kesulitan petugas kebersihan saat pengangkutan sampah.

“Kita juga minta masyarakat, untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan, dari hal yang bernama sampah, maka perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah sampah, seperti dengan penyuluhan atau sosialisasi. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.

Adanya keluhan bupati tersebut, salah satu perwakilan petugas kebersihan, Ardiansyah, juga menjelaskan tidak efektifnya petugas kebersihan bekerja dikarenakan karena kurangnya sarana peralatan yang memadai. Cotohnya keranjang sampah yang dgunakan kondisinya sudah tidak layak. Banyak ruko-ruko tidak memiliki tong sampah, membuat sampah yang dibuang berserakan, serta kondisi kedaraan yang sudah tua juga menjadi penghalang.

“Kita akan berusaha bekerja dengan baik, tapi dilapangan banyak sekali kendala. Bahkan mobil tidak jalan dua sampai tiga hari karena tidak ada minyak, apalagi ban sering pecah karena sudah botak. Keranjang yang kami gunakan untuk memindahkan sampah juga sudah berlobang sana sini, maka kami juga berharap hal-hal seperti ini dapat diperhatikan,” katanya.

Rabu, 29 September 2010

Toga dan Tomas Harus Menjadi Penyejuk Umat

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Bupati Pontianak, Ria norsan meminta kepada tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) menjadi peneguh dan penyejuk kehidupan umat beragama dan Kabupaten Pontianak. Serta menjadikan Islam, agama yang ramah dan memiliki toleransi tinggi.

“Tokoh agama dan masyarakat, saya harapkan bisa menjadi penyejuk umat, dan menangkal segala ajaran yang tidak sesuai syariat Islam, masuk ke Kabupaten Pontianak. Hal ini, demi terwujudkan Kabupaten Pontianak yang harmonis, aman dan tertib,” kata Ria Norsan, saat melaksanakan buka puasa bersama Toga, Tomas dan anak panti asuhan di Rumah Dinas Bupati Pontianak, Rabu (1/9), kemarin.

Lanjutnya lagi, dirinya peran Toga dan Tomas, sangat penting dalam membantu proses pembangunan. Karena dengan terciptanya persatuan dan kesatuan sesama umat beragama, tentu akan mempercepat prose pembangunan dalam mencipatkan kehidupan masyarakat yang sejahterah.

“Semoga kedepan daerah kita semakin maju, mari terus menjaga kebersamaan dan persatuan,” katanya.

Namun Ria Norsan, mengakui selama kurang lebih 1,5 tahun kepemiminannya bersama Rubijanto, masih belum banyak yang bisa diberikannya kepada masyarakat Kabupaten Pontianak. Tapi dirinya menolaj, jika ada tanggapan bahwa selama kepemimpinanya pembangunan dibilang gagal total.

“Kami berdua akan berupaya maksimal membangun Kabupaten Pontianak, tapi terlalu dini kalau ada yang bilang pembangunan yang kami laksanakan gagal total, karena kami memimpin baru 1,5 tahun,” katanya.

Bupati Pontianak Gelar Pesta Rakyat

New Trio Macan Hipnotis Pengunjung Pantai Kijing

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

New Trio Macan penyanyi dangdut ibukota yang didatang khusus untuk memeriahkan pesta rakyat di Objek Wisata Pantai Kijing Kabupaten Pontianak, Senin siang (13/9), kemarin, mampu menghipnotis ribuan masyarakat. Bahkan acara hiburan yang dihadirikan langsung Bupati Pontianak, Ria Norsan, bersama istri tercinta, Hj. Erlina.

Sebelum New Trio Macan menampilkan aksi panggung dengan goyang hotnya, para penonton terlebih dahulu dihibur artis lokal degngan diiringi Band Madonna Pontianak. Dan saat New Trio Macan beraksi ribuan masyarakat seakan terhipnotis mengikuti alunan lagu dan goyang yang ditampilkan artis ibukota asal Surabaya tersebut.

Bupati Pontianak, Ria Norsan, dalam kesempatan tersebut, meminta masyarakat agar tertib dan tidak membuat keonaran selama berlangsung pesta rakyat tersebut.

“Pesta rakyat ini, merupakan janji saya saat kampanye dulu. Dan akan setiap tahun saya laksanakan, guna menghibur masyarakat saya sekaligus mempromosikan objek wisata Pantai Kijing,” katanya.

Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, yang juga istri bupati Pontianak, Hj. Erlina, sempat membawakan sebuah lagu sekuntum bunga mawar, dihadapan ribuan masyarakat memohon maaf lahir bathin, dan mengucapkan selamat raya raya Idul Fitri.

“Saya sekeluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. Dan semoga para penonton yang hadir diberikan kesalamatan saat pulang ke rumah usai menyaksikan pesta rakyat ini,” katanya.

Selain itu, Kapolres Pontianak, Andi Fairan, meminta masyarakat yang hadir supaya berhati-hati terhadap aksi kriminalitas, terutama dari aksi pencurian Hp dan dompet.

“Hati-hati terhadap aksi copet seperti saat ini. Saya juga minta jangan buat keributan, jika sampai terjadi keributan, tahun depan izin keramaian tidak akan saya berikan,” katanya.

Bupati Sidak Kantor Pasca Libur Hari Raya Idul Fitri

PNS Harus Berikan Pelayanan Terbaik

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Hari pertama masuk kerja, usai cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Bupati Pontianak, Ria Norsan dan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Selasa (14/9), kemarin, langsung melakukan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor dinas instansi pemerintahan Kabupaten Pontianak.

Menghemat waktu dan agar Sidak akan berjalan efektif, Bupati Pontianak, Ria Norsan dan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, berbagi tugas. Dimana kantor dinas instansi yang berada di kanan jalan Kota Mempawah disidak oleh Bupati Pontianak, Ria Norsan, didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Firman Juli, sedangkan kantor dinas instansi di sebelah kiri jalan di Sidak Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, didampingi Asisten III Sekda Kabupaten Pontianak, Abdullah.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, menghimbau PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Pontianak, agar bekerja sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. Serta memanfaatkan waktu kerja dengan baik, terutama demi memberikan pelayanan bagi masyarakat.

“Jangan karena ada Sidak semua rajin masuk, tapi bekerjalah dengan disiplin, dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Karena kita sebagai PNS ini, digaji oleh rakyat, jadi kita harus berikan pelayanan terbaik,” katanya.

Sidak yang tidak menemukan PNS mangkir dalam jumlah banyak, karena hampir setiap dinas instansi, pegawainya tercatat dalam absen yang diperiksa bupati. Bahkan Ria Norsan, meminta pegawai menyampaikan keluhan terhadap sarana dan prasarana kerja yang belum memadai.

“Sidak ini, tidak hanya dilaksanakan hari ini saja, tapi akan kita lanjutkan. Jika memang ada pegawai yang masih tidak masuk, akan kita ambil tindakan tegas,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, mengingatkan para PNS dilingkungan kantor dinas instansi pemerintah Kabupaten Pontianak, jangan meninggalkan pekerjaan sebelum jam kerja selesai.

“Kantor jangan dibiarkan kosong, kalau masih ada ingin berlebaran bagi waktu saja. Asalkan kantor jangan dibiarkan kosong,” katanya.

Dari hasil Sidak yang dilaksanakan, Kepala BKD, Firman Juli, menjelaskan PNS yang masuk kerja sekitar 98 persen, adapun yang tidak masuk dikarenkan cuti hamil dan izin sakit. Tapi dirinya menyarankan agar Kepala SOPD, memberikan pengarahan dan pembinaan kepada bawahannya agar melaksanakan kewajibannya.

“Ada sekitar 2 persen yang tidak masuk kerja. Maka kita minta kepala SOPD yang bawahannya tidak masuk diberikan peringatan atau arahan,” katanya.

Chisfajar Pimpin Pengadilan Negeri Mempawah

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Terjadi pergantian pucuk pimpinan di Kantor Pengadilan Negeri Mempawah. Ketua Pengadilan Negeri  (PN) Mempawah, Maringan Marpaung yang diganti Chrisfajar Sosiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rantau, Kalimantan Selatan. Sedangkan Marpaung bakal menempati posisi baru di Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Makasar. Acara pisah sambut Ketua Pengadilan Negeri Mempawah tersebut, digelar di Aula Hotel Wisata Nusantara, Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, Jumat (24/9), kemarin.

Acara pisah sambut sendiri juga dihadiri Bupati Pontianak, Ria Norsan, Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, Kapolres Pontianak, Andi Fairan, Asisten I Sekda Kabupaten Kubu Raya, Asisten I Sekda Kabupaten Landak, dan kepala dinas instansi beserta tokoh masyarakat dan agama.

Pada kesempatan tersebut, Maringan Marpaung, yang 4 tahun lebih bertugas di Pengadilan Negeri Mempawah, mengatakan  mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat, walaupun selama bertugas dalam keputusan perkara pasti ada pro dan kontra.

“Saya mohon maaf, jika selama bertugas ada kesalahan. Dan juga mengucapkan terimas kasih atas jalinan komunikasi  dengan seluruh masyarkat dan instansi di Kabupaten Pontianak, Landak dan Kubu Raya, sehingga pelaksanaan penegakan hukum bisa berjalan dengan baik,” kata Marpaung.

Lebih lanjut, Marpaung, juga berharap Ketua Pengadilan Negeri Mempawah yang baru dapat melanjutkan kinerjanya, serta dapat cepat beradaptasi dengan kondisi kerja di Pengadilan Negeri Mempawah.

“Dan kalau bisa Pengadilan Negeri Landak dan Pengadilan Negeri Kubu Raya segera dibentuk, tapi dengan syarat alokasi tanah yang akan dibangun harus jelas dan sudah bersertifikat. Karena kita ketahui jarak Kabupaten Landak dan Kubu Raya ke Mempawah cukup jauh, sehingga sedikit menghambat  percepatan proses pengadilan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pengadilan Negeri Mempawah yang baru, Chrisfajar Sosiawan, dalm sambutannya sangat mengharapkan dukungan seluruh komponen masyarakat Kabupaten Pontianak, dan mendoakan Maringan Marpaung sekeluarga dapat menempati tugas baru di Makasar dapat melaksanakan tugas denagn sukses dan tidak mengalami hambatan.

“Saya juga mohon kerjasama yang baik dengan para bupati, karena visi dan misi pengadilan sama dengan visi misi buapati yaitu menegakan hukum dan  keadilan. Untuk itu, mari bersama-sama bekerja sesuai aturan perundangan yang ada,” katanya.

Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan, pada kesempatan itu, mengucapkan selamat datang kepada Chrisfajar Sosiawan dan selamat bertugas ditempat baru kepada Mariangan Marpaung sekeluarga. Selain itu, Pemda Kabupaten Pontianak tetap akan selalu membangun konsolidasi dan komunikasi yang baik.

“Saya sendiri merasa kehilangan sosok Pak Marpaung yang humoris, tetapi karena sudah kewajiban tugas dan promosi jabatan harus diterima dan dilaksanakan. Dan saya juga mengucapkan selamat datang kepada Kepala Pengadilan Negeri yang baru, dan semoga kinerja pengadilan kedepan semakin baik,” katanya.

Kabupaten Pontianak Jadi Incaran Sindikat Narkoba

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Keberhasilan jajaran Kapolres Pontianak, meringkus bandar dan pengguna narkoba di wilayah Kabupaten Pontianak, khususnya di Kota Mempawah dan Sungai Pinyuh, membuktikan peredaran narkoba mulai mewabah di kabupaten yang sudah dua kali mengalami pemengkaran ini.

“Walaupun Kota Mempawah dan Pinyuh terlihat tenang, ternyata menyimpan potensi besar peredaran narkoba. Buktinya bisa kita lihat dari tertangkapnya para pengguna dan pengedar narkoba oleh Tim Satuan Narkoba dan Intel Polres Pontianak. Ini berarti daerah kita, sudah menjadi incaran sindikat narkoba,” kata Sekretaris Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Pontianak, Julkarnaidi.

Untuk itu, Jukarnaidi, menghimbau seluruh komponen masyarakat agar selalu waspada, terutama orang tua yang mempunyai anak remaja. Apalagi telah terbukti, angka pengguna narkoba di Mempawah dan Sungai Pinyuh cukup besar, dengan tertangkapnya para pengguna dan pengedar narkoba jenis ekstasi di Mempawah dan Sungai Pinyuh baru-baru ini.

“Kita berharap Polres dan BNK Pontianak lebih reprensif dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kabupaten Pontianak, dengan bentuk aksi penegakan hukum. Karena akibat narkoba tak hanya berdampak pada kerusakan moral anak bangsa, namun lebih dari itu, yakni meningkatkan angka penderita HIV dan tindak kriminalitas,” katanya.

Kabupaten Pontianak Tolak Penerimaan CPNS Tahun 2010

Norsan : Jumlah PNS Melampaui Target Nasional

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, mempawah

Menyikapi banyak pertanyaan masyarakat, terkait penundaan Pemda Kabupaten Pontianak terhadap penerimaan CPNS formasi tahun 2010, sebanyak 188 orang. Komisi A DPRD Kabupaten Pontianak, Selasa (28/9), kemarin, melaksanakan pertemuan dengn Bupati Pontianak, Ria Norsan, yang didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Firman Juli, Asisiten III Sekda Kabupaten Pontianak, Abdullah, dan Kepala Badan Pendapatan, Keuangan dan Anggaran Daerah, Zulkifli Salim, untuk mendapat penjelasan terkait penundaan tersebut.

Dalam Pertemuan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, menjelaskan penundaan penerimaan CPNS karena pemerintah Kabupaten Pontianak sedangan melakukan penataan jumlah PNS disetiap SOPD, apalagi menurut standar nasional jumlah PNS di wilayah Kabupaten Pontianak telah melebihi target.

“Jumlah PNS kita sekarang kurang lebih  5227 orang, dimana jumlah tersebut jika dibagikan jumlah penduduk telah melampau target, karena lebih dari 2,1 persen. Selain itu, kita juga masih terkendala masalah difisit anggaran. Melalui pertimbang tersebut, maka kita menunda penerimaan CPNS tahun ini, bahkan tidak hanya kabupaten kita tapi kabaten lain juga ada yang menunda penerimaan CPNS,” katanya.

Sedangkan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pontianak, Susanto, mengatakan pertemuan tersebut, tidak lain meminta penjelasan kepada Pemkab Pontianak, terkait banyaknya masukan dari masyarakat atas penundaan penerimaan CPNS tersebut.

“Kita bisa memahami alasan tersebut, tapi kita berharap tahun-tahun kedepan jangan hanya penundaan lagi. Untuk itu, tahun 2010 Pemkab harus fokus melakukan penataan pegawai, sehingga kita bisa mengetahui tingkat kebutuhan pegawai di daerah kita, serta pendistribusian pegawai juga harus merata disetiap daerah, selian itu belanja pegawai juga jangan sampai melampaui separoh dari APBD, hal ini memang tidak ideal,” katanya.

Selain itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Amin, menjelaskan pertemuan tersebut, nantinya akan disampaikan kepada masyarakat yang mempertanyakan penundaan CPND formasi tahun 2010.

Bupati Buka Manasik Haji Tahun 2010

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Rabu (29/9), kemarin, menggelar pembukaan bimbingan manasik haji bagi Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2010, di Masjid Agung Al Falah Mempawah. Bimbingan manasik haji ini secara resmi dibuka oleh Bupati Pontianak, Ria Norsan, yang juga  terdaftar sebagai CJH  tahun ini.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Andi Jafar Harun, Kepala Pengadilan Agama, H.M. Arsyad, tokoh agama, serta seluruh CJH.

Dalam pertemuan pembukaan manasik haji tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, meminta seluruh CJH mengikuti seluruh rangkaian manasik haji, sehingga CJH lebih mantap memahami segala rukun, wajib maupun sunnah haji.

“Demi kesempurnaan pelaksanaan ibadah haji, diperlukan adanya persiapan dan pembekalan yang cukup bagi calon jamaah haji. Bekal tersebut bukan hanya materi belaka, tetapi juga pengetahuan akan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji. Pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan bimbingan manasik haji ini,” katanya.

Lanjutnya lagi, pelaksanaan ibadah haji juga merupakan ibadah fisik, sehingga para CJH dihimbau agar untuk selalu menjaga kesehatan lahir dan batin dengan rajin berolahraga.

“Jagalah kesehatan dari sekarang, dan perbanyak ibadah dan bertobat kepada Allah SWT, agar pelaksaaan ibadah haji kita tidak sia-sia dan kita menjadi haji yang mabrur” katanya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama kabupaten Pontianak, Andi Jafar Harun, juga mengingatkan agar seluruh CJH Kabupaten Pontianak yang berjumlah 152 orang, yang direncanakan diberangkatkan 27 Oktober dari Mempawah ke Asrama Haji Pontianak, agar mempersiapkan diri baik fisik dan rohani, serta kesabaran dalam menjalankan ibadah haji dan pulanh dengan predikat haji mabrur.

“Kesabaran sangat penting dalam melaksanakan ibadah haji, untuk itu mantapkan niat, sehingga seluruh ibadah yang kita laksanakan dapat berjalan baik. Karena ibadah haji merupakan ibadah dua deminsi yaitu fisik dan rohani yang perlu bimbingan, untuk itu laksanakanlah manasik haji dengan baik,” katanya.

PNPM Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dinilai Kepala Badan Pemerintahan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPDPPdan KB) Kabupaten Pontianak, Ikke Wicaksono, dinilai telah membuahkan hasil dapat upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

“Antusias dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan program PNPM sangat tinggi, bahkan melalui program PNPM mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa, serta menekan angka kemiskinan,” kata Ikke Wicaksono, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/9), kemarin.

Apalagi dalam pelaksanaan program PNPM, masyarakat dilibatkan langsung yang menjadikan keunggulan dari PNPM. Dimana masyarakat memiliki rasa memiliki cukup besera terhadap hasil pelaksanaan proyek pembangunan dari PNPM tersebut.

“Selama ini proyek PNPM mandiri yang kita laksanakan tidak pernah mendapat keluhan masyarakat. Karena langsung menyentuh masyarakat. Apalagi  kunci keberhasilan PNPM tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang sangat besar. Kita selaku pemerintah hanya memberikan dana sementara pelaksanaan program dikelola langsung masyarakat,” katanya.

Sedangkan untuk tahun 2010 ini, Ikke, menjelaskan Kabupaten Pontianak mendapat kuncuran dana PNPM sebesar Rp 20 milyar lebih. Dimana dana sering dari APBD Kabupaten Pontianak Rp 4 milyar lebih dan APBN sebesar Rp 16 milyar lebih, yang diperuntukan untuk sembilan kecamatan di Kabupaten Pontianak.

“Hasil pantauan kita di lapangan hasil pembangunan dari program PNPM sangat baik sekali. Baik pembangunan jalan pedesaan, irigasi, pembuatan sarana air bersih, maupun pembangunan gedung semua dikerjakan dengan baik, walaupun dana yang digunakan tidak terlalu besar seperti proyek-proyek yang ditenderkan,” katanya.

Namun Ikke, menjelaskan program PNPM tidak semua desa maupun kelurahan di setiap kecamatan mendapat alokasi dana dari program PNPM. Karena penentuan desa yang mendapatkan kucuran dana PNPM harus melalui proses dari Musyawarah Antar Desa I, Musyawarah Desa I, Penggalian Gagasan, Musyawarah khusus perempuan, lalu dilanjutkan Musyawarah Desa II, Musyawarah Antar Desa II, dan penentuan desa menerima program PNPM melalui Musyawarah Antar Desa III.

“Tidak semua desa menerima program PNPM, karena semua harus melalui tahapan. Dimana hal yang dinilai urgen atau sangat dibutuhkan itulah yang diutamakan. tapi semua itu harus melalui musyawarah desa sebelum ditentukan desa mana yang menerima alokasi dana PNPM,” katanya.

Sedangkan Kesubag TTG dan Usaha Ekonomi Masyarakat BPDPP dan KB Kabupaten Pontianak, Karsono, menjelaskan dalam pelaksanaan program PNPM tidak semua masyarakat terfokus pada pembangunan infrastruktur jalan, namun pengembangan ekonomi produktif juga dilaksanakan seperti adanya Simpan Pinjam Perempuan.

“Di Kabupaten Pontianak, program PNPM banyak difokuskan pada peningkatan pembangunan jalan desa, karena hal ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempelanjar akses transportasi dalam memasarkan hasil produk pertanian dan perkebunan,” katanya.

Bahkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Aminin, menilai PNPM di Kabupaten Pontianak, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga telah berhasil menyediakan lapangan kerja dalam mengurangi angka pengangguran.

“PNPM mandiri merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Aplagi PNPM mandiri, dalam penyelenggaraan menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat, sehingga membantu masyarakat untuk mandiri, yang tidak secara langsung akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin di pedesaan,” katanya.

Namun Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, menyarankan selain pelaksanaan pengawasan program PNPM harus dilakukan secara kontinyu, juga perlu dilakukan sosialisasi, sehingga masyarakat lebih paham dan mengerti manfaat dari program PNPM.

“Program PNPM merupakan salah satu program yang sukses langsung menyentuh masyarakat. Untuk itu, sangat diperlukan sosialisasi dan penyebaran informasi. Upaya ini dimaksudkan menjadi pembelajaran mengenai konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, tahapan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan PNPM kepada masyarakat,” katanya.

Karena H. Amin, menilai tidak menutup kemungkinan pelaksanaan program PNPM bahkal dihadapkan dengan berbagai permasalahan dan tantangan, yang menyebabkan program PNPM yang berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat akan sia-sia.

“Saya sangat mendukung program PNPM ini, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Maka kita minta masyarakat Kabupaten Pontianak agar menyukseskan pelaksanaan program PNPM. Jadi jangan sampai ada masalah atau ribut-ribut karena program PNPM bisa dihapuskan kalau ditemukan permasalahan,” katanya.

Sabtu, 07 Agustus 2010

Rakornis DPD II Partai Golkar Kabupaten Pontianak

Melahirkan Lima Rekomendasi Sikap Politik

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Melaksanakan program kerja dan melaksanakan hubungan sinergis dapat mencapai tujuan Partai Golkar, Minggu (1/8), kemarin,  DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, melaksanakan rapat koordinasi teknis (Rakornis) di Sekretariat DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak.

Rakornis yang dihadiri pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar, Andry Hudaya Wijaya, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, serta pengurus DPD kabupaten.provinsi dan unsur pimpinan kecamatan Partai Golkar, melahirkan lima rekomendasi sikap politik Partai Golkar Kabupaten Pontianak.

“Pernyataan sikap politik ini, dibuat dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai amanah Partai Golkar Kabupaten Pontianak. Terutama mendukung visi dan misi bupati Pontianak terpilih, karena kesuksesan Bupati Pontianak juga merupakan kesukseskan Partai Golkar,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria.

Adapun kelima pernyataan sikap politik Partai Golkar Kabuapten Pontianak, pertama mendukung sepenuhnya visi dan misi Bupati Pontianak priode 2009-2014 sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pontianak. Kedua mendukung dan ikut melaksanakan segala program-program yang telah diterapkan dalam RPJMD Kabupaten Pontianak, serta ikut menyukseskan program-program yang telah ditetapkan oleh Bupati Pontianak. Ketiga mendukung dan mengawal SOPD agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien serta sinergis dangn visi dan misi Bupati Pontianak yang telah ditunagkan dalam RPJMD tahun 2010-2014. Keempat mendukung sepenuhnya penyelenggaraan sistem pemerintah daerah yang mengacu pada undang-undang No 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik dan Kelima pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Pontianak, organisasi sayap, organisasi pendiri dan organisasi yang didirikan, pimpinan kecamatan, kelurahan dan desa siap bekerja keras untuk memenangkan calon bupati yang diusung Partai Golkar pada Pemilu kepala daerah tahun 2013 dan pada Pemilu Legislatif tahun 2014.

“Partai Golkar harus mendukung Bupati Pontianak, dalam menyukseskan program kerjanya, karena Partai Golkar merupakan penusung Ria Norsan menjadi bupati terpilih. Namun bukan berarti Partai Golkar, tidak memberikan kritikan. Tapi kita juga akan memberikan kritikan yang sifatnya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pontianak,” katanya.

Sedangkan Wakil Ketua Keanggotaan dan Kaderisasi DPD Partai Golkar Provinsi Kalbar, Andry Hudaya Wijaya, menjelaskan dilaksanakan Rakornis sebagai forum evaluasi kinerja partai, serta mendorong Pemda untuk membuat kebijakan nyang tepat sasaran bagi masyarakat Kabupaten Pontianak.

“SDM Partai Golkar Kabupaten Pontianak, sudah tidak diragukan lagi. Secara strukctur organisasi, Partai Golkar sudah mapan, tinggal keberanian melakuakn improvisasi kader-kader Golkar di kabupaten Pontianak, untuk berpikir kritis, berani mengambil resiko dan pro perubahan,” katanya.

Minggu, 01 Agustus 2010

Pembukaan KMD Pembina Pramuka

Pembina Pramuka Harus Menjadi Tauladan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, meminta para pembina pramuka yang mengikuti Kursus Mahir DASR (KMD), harus bisa menjadi tauladan dan pelopor di masyarakat, terutama membina dan menciptakan para gernerasi muda sebagai kader bangsa yang taat beragama, berakhlak mulia, berdisiplin, mandiri serta memiliki idealisme dan semangat kerja sama yang tinggi.

“Disinilah arti penting pembinaan generasi muda melalui kegiatan kepramukaan. Untuk itu, para pembina yang mengikuti KDM,  harus bisa menjadi tauladan dalam membimbing adik-adiknya,” kata Rubijanto, saat menghadiri pembukaan pelatihan KMD Gerakan Pramuka se Kabupaten Pontianak, Jumat (30/7), kemarin, di Aula Kantor Bupati.

Apalagi melihat, keberadaan generasi muda saat yang sedang terancam dekadensi moral akibat pengaruh buruk narkoba dan obat-obatan terlarang, minuman keras, pergaulan bebas yang perlu ditanggapi secara bijaksana, diperlukan keahlian khusus untuk menyelami kondisi kejiwaan para generasi muda yang pada umumnya masih berada dalam tahap pencarian jati diri. Untuk itulah, pramuka merupakan suatu pola pembinaan yang tepat membentuk jati diri para generasi muda.

“Melalui pramuka pembinaan bagi genrasi muda dapat lebih efektif. Disinilah peran serta anggota pramuka, pembina dan anggota dewasa yang telah dilatih dan dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan untuk mengaktulisasikan diri di dalam pembinaan generasi muda,” katanya.

Sedangkan Ketua Kwarcab Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, menjelaskan setelah dilaksanakan KMD, para peserta yang lulus akan diikutsertakan pada Kursus Mahir Lanjutan (KML) yang akan digelar Kwarcab Kabupaten Pontianak setelah bulan ramadhan. Kursus-kursus tersebut merupakan upaya menciptakan pembina pramuka yang handal.

“Sertifikasi  ini akan menjadi bukti bahwa peserta sudah resmi menjadi pembina pramuka di masing-masing kwartir ranting atau gugus depan,” katanya.

Lanjutnya lagi, Rahmad menegaskan, pramuka selama ini telah menjadi yang terdepan dalam berbagai kegiatan sosial, serta mampu melahirkan generasi muda yang handal. Maka melalui pelatihan KMD dan KML, diharapkan para pembina memiliki keahlian dan teknik kepramukaan, baik psikologi peserta didik, teknis membina, cara membina serta cara berorganisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu dalam mengembangkan kepramukaan di Kabupaten Pontianak tentu harus didukung para pembina yang handal dan berkualitas untuk menerapkan ilmu-ilmu kepramukaan dalam membentuk kader bangsa yang militan.

“Di pramuka, merupakan wadah peserta didik untuk melatih serta mengembangkan diri menjadi pemuda harapan bangsa sebagaimana tertuang dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, yang betul-betul bisa menjadikan pramuka menjadi pemuda yang patriotik, bela negara, cinta tanah air dan takwa kepada Allah SWT,” katanya.

Gubernur Kalbar Tanam Sawit Perdana PT PSP

                                                      Pekerjakan 90 Persen Masyarakat Setempat

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Gubernur Kalbar, Cornelis, mengharapkan dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan, harus ada komitmen bersama. Baik masyarakat, pemerintah dan pengusaha dalam menciptakan hubungan harmonis, sehingga segala sektor pembangunan dapat berjalan lancar.

“Persoalan yang sering kita hadapi, bagaimana menciptakan hubungan hamonis antara pengusaha dan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, pengusaha dengan pemerintah. Untuk itu, semua harus saling menghormati dan menghargai, pasti pembangunan akan berjalan dengan baik,” kata Cornelis, saat menghadiri tanam perdana kelapa sawit Hartono Plantation Indonesia (HPI)-Agro yang dikelolah PT Peniti Sungai Purun (PSP) di Desa Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Rabu (28/7), kemarin, yang juga dihadiri Pangdam XII Tanjungpura, Moeldoko dan Bupati Pontianak, Ria Norsan.

Untuk itu, Cornelis, mengharapkan masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban, serta tidak main hakim sendiri, jika ada permasalahan. Disarankan diselesaikan dengan baik, tanpa harus melakukan pengrusakan, yang bisa merugikan dan berakibat hukum.

“Masalah keamanan harus dijaga bersama-sama, jangan eskapator baru datang akinya sudah hilang. Dan kalau ada permasalahan dengan perusahaan, gaji telat dibayar jangan sampai membakar camp, selesaikanlah dengan baik. Karena harga keamanan tidak bisa dibayar dengan uang,” katanya.

Selain itu, dirinya juga menyarankan pihak perusahaan, masyarakat dan pemerintah dalam membangun perekonomian harus berdasarkan keadilan, sesuai yang diamanat dalam Pancasila, sila Ke 5 yang berbunyi Keadilan sosial bagi seuruh rakyat indonesia.

“Pembagian untuk rakyat harus jelas, berapa untuk rakyat dan berapa untuk pengusaha. Dan saya yakin, selama manusia masih menggunakan minyak, miyak sawit tetap laku,” katanya.

Sedangkan Managing Direktur HPI Agro, Rudyanto, menjelaskan program tanam perdana, merupakan langkah awal bentuk aktualisasi dari kemintraan yang ditawarkan HPI Agro kepada masyarakat dengan kemintraan saling menguntungkan. Pada bentuk kemitraan tidak terdapat beban bunga pinjaman yang ditanggung masyarakat, serta terdapat komposisi pembagian lahan inti dan plsama yang menguntungkan perusahaan dan masyarakat, serta tidak ada perbedaan dalam pengolahan lahan inti dan plasma.

“Pada saat ini, PT PSP telah mendapat 5321 hakter lahan inti dan plasma yang telah diganti rugi, serta sekitar 800000 bibit yang siap untuk ditanam. Dan kami juga telah memperkerjakan kurang lebih 431 tenaga kerja, sekitar 90 persen masyarakat setempat,” katanya.

Bupati Pontianak, Ria Norsan, sangat mendukung dilaksanakan kegiatan perkebunan di wilayah Kabupaten Pontianak yang dinilai dapat memberikan pendapan daerah, serta menyediakan kesempatakan kerja untuk masyarakat. Untuk itu, Pemda selalu berupaya mendatangkan investor sebanyak mungkin dan bersungguh-seungguh untuk berinventasi, salah satunya sektor perkebunan.

“Kita bersyukur karena PT PSP, telah melaksanakan niat baiknya membangun Kabupaten Pontianak. Dengan dimulainya penanaman perdana kebun kelapa sawit ini, diharapkan perusahaan lain yang telah diberikan IUP untuk bisa mengikuti jejak PT PSP. Sehingga semakin banyak tenaga kerja yang bisa diserap, dan angka pengangguran bisa semakin berkurang,” katanya.

Minggu, 25 Juli 2010

Senam Sehat Askes Bertabur Door Prize

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Dalam rangka memeriahkan Hut PT Askes Ke 42. Pemda Kabupaten Pontianak bersama PT Askes, Jumat (23/7), kemarin, menggelar senam sehat dan medical check up dan pemeriksaan pap smear di Halaman Kantor Bupati Pontianak.

Kegiatan yang dihadiri langsung Bupati Pontianak, Ria Norsan dan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, diikuti oleh  ratusan peserta baik kepala dinas intansi, Mupsida, PNS, pelajar dan masyarakat, berlangsung meraih. Apalagi peserta yang mengikuti senam sehat, disediakan doop prize menarik dari PT Askes berupa TV, sepeda, kulkas, mesin cuci dan hadiah menarik lainnya.

Bupati Pontianak, Ria Norsan, dalam kesempatan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada PT dan seluruh jajarannya yang telah menggelar senam massal. Dans angat mendukung PT Askes agar selalu meningkatkan kinerjanya secara profesional dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Senam massal ini sangat berguna bagi kesehatan, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terlaksana secara berkesinambungan, dan ke depan Pemda bersama PT Askes akan bermitra untuk mewujudkan Indonesia Sehat,” katanya.

Selain itu, Ria Norsan, juga menghimbau PT Askes agar selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi pesertanya, dengan mengembangkan strategi pelayanan  kesehatan dari sektor promotif dan preventif, melalui program sehat bersama Askes. Sehingga tujuan meningkatkan kesehatan peserta Askes, promosi kesehatan dengan mengajak peserta Askes untuk ikut bertanggungjawab terhadap kesehatan pribadi dan meningkatkan peran serta PT Askes dalam mendukung suksesnya program pemerintah menuju Indonesia Sehat tersebut.

“Saya juga menyarankan masyarakat Kabupaten Pontianak memahami tentang pentingnnya ansuransi kesehatan yang merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi biaya kesehatan yang semakin lama, semakin meningkat. Walaupun tidak semua masyarakat memiliki Askes yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan,” katanya.

Rabu, 21 Juli 2010

Proyek Embung Padi Desa Antibar Bocor

Kejaksaan Diminta Lakukan Penyelidikan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Ketua Partai Bintang Reformasi (PBR) Kabupaten Pontianak, Darwis Sanjaya, menilai pekerjaan proyek embung di Desa Antibar, Kecamatan Mempawah Hilir, dibangun tidak sesuai bestek. Banyak ditemui kebocoran bak penampungan air yang diperuntukan untuk mengaliri sawah saat musim kemarau.

“Kualitas  pekerjaan rendah, saya rasa tidak sesuai perencanaan. Banyak terdapat kebocoran, bahkan air yang ditampung setiap hari mengalami penyusutan sampai 20 cm. Untik itu, kita minta pihak kejaksaan lakukan penyelidikan, terkait indikasi penyimpangan anggaran terhadap pembangunan embung padi tersebut,” katanya.

Bahkan Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Pontianak ini, menjelaskan saat turun di lapangan telah menemukan kerusakan lainnya pada pekerjaan embung padi tersebut. Misalnya, beberapa bagian badan bak penampungan air yang terbuat dari semen itu retak-retak, dalam belum dilakukan perbaikan sama sekali.

“Adanya keretakan pada dinding bak penampungan air, semakin memperkuat dugaan kita kalau pekerjaannya bermasalah. Sebab, tidak mungkin suatu bangunan akan rusak, jika pekerjaanya dilakukan dengan baik sesuai perencanaan,” katanya.

Maka terkait kerusakan tersebut, Darwis, juga menilai disebabkan lemahnya kontrol dan pengawasan yang dilakukan dinas teknis yakni Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), sehingga pekerjaan embung padi tidak terkesan asal jadi. Apalagi akibat kerusakan tersebut, masyarakat petani tidak dapat memanfaatkan embung padi secara maksimal.

“Selaku dinas teknis, seharusnya Distanak dapat menjalankan fungsi. Kita tidak tahu bagaimana kontrol dan pengawasan oleh Irda mauppun Distanak. Kalaulah dinas teknis dapat menjalankan tugas pengawasannya dengan maksimal, diyakini permasalahan seperti ini tidak akan terjadi. Untuk itu, kita  minta aparat hukum Kejari Mempawah turun melihat proyek tersebut. Jika benar ditemukan bukti-bukti yang mengarah pada penyimpangan dan lainnya, kita mintakan agar ditindak tegas sesuai ketentan dan aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.

Jalan Segedong Rusak Parah

Dewan Bakal Panggil PT Djarum

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Menanggapi laporan masyarakat terhadap kondisi Jalan Kebun Jeruk, Desa Segedong, yang rusak parah akibat aktivitas transportasi PT. Djarum yang bergerak dibidang perkebunan sawit. Melihat kondisi jalan yang rusak Komisi C DPRD Kabupaten Pontianak, berencana memanggil pihak perusahaan untuk bertanggungjawab atas kerusakan jalan tersebut.

“Akibat aktivitas PT Djarum, kondisi jalan masyarakat setempat rusak parah. Kita berharap Pemda segera menyelesaikan masalah ini. Dan dalam waktu dekat kita berencana memanggil pihak perusahaan dan dinas instansi terkait menyelesaikan masalah kerusakan jalan tersebut,” kata Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pontianak, Darwis.

Apalagi ada desakan masyarakat meminta kerusakan jalan segera diperbaiki. Untuk itu, Komisi C berharap pihak perusahaan bisa memberikan timbal balik melakukan perbaikan jalan, apalagi jalan yang rusak baru belum satu tahun diperbaiki melalui dana APBD Kabupaten Pontianak.

“Bahkan ada usulan dari pemerintah kecamatan agar kerusakan jalan segera dianggarkan. Tetapi jika dianggarkan perbaikan Jalan Kebun Jeruk itu, maka yang menikmati jalan pihak perusahan. Oleh kerana itu, perlu adanya upaya sinergi untuk mencari solusi dalam perbaikan kerusakan jalan tersebut,” katanya.

Pelepasan Atlet Porprov Kalbar ke X


Dana Minim, Prestasi Harus Tetap Baik

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Kotingen Kabupaten Pontianak terdiri dari 420 orang, terdiri dari 320 atlet, 54 pelatih, 23 ofesial dan 23 panitia, yang bakal berlaga di Pekan Olaharga Provinsi (Porprov) ke X. Senin (19/7), kemarin, resmi dilepas Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, di Halaman Kantor Bupati Pontianak.

Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, mengharapkan para atlet yang akan bertanding dalam perebutan medali pada Porprov nanti, bisa memberikan prestasi yang terbaik. Minimal mampu mempertahankan juara umum runner up pada Porprov ke IX.

“Kita sadari, Kabupaten Pontianak tidak memiliki cukup dana untuk memuaskan semua atlet yang akan berlaga. Namun tumbuhkan semangat juang untuk meraih prestasi terbaik. Saya yakin, bupai tidak akan tinggal diam jika semua atlet memberikan yang terbaik dan  mengharumkan nama daerah,” katanya.

Lanjutnya lagi, Rubijanto, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelatih cabang olaharaga yang telah bekerja optimal mempersiapkan atlet-atlet yang akan berlaga di Porprov.

“Saya juga bangga, Kabupaten Pontianak tidak ada mengambil atlet dari luar daerah atau dari luar Kalbar. Marilah kita bersama kibarkan bendera Kabupaten Pontianak di Porprov ini,” katanya.

Sedangkan Ketua KONI Kabupaten Pontianak, Ali Bakar, mengenai target di Porprov, pihak tidak terlalu membebani atlet dan tidak tidak memasang target berlebihan.

“Kita tidak mau menekan atlet harus merebut mendali, karena ini bisa membebani atlet saat bertanding. Tapi kita terus memberikan sport agar atlet bisa tampil maksimal saat bertanding nanti,” katanya.

Selain itu, Ketua Harian Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kabupaten Pontianak, Trisna Jaya, mengatakan tim anggar Kabupaten Pontianak akan bertusaha mempertahankan juara umum perebutan mendali di cabang olahraga anggar. Apalagi melihat persiapan anak asuhnya sudah sangat matang.

“Tahun lalu, kita dari cabang anggar mampu merebut lima medali emas dan menjadi juara umu. Minimal tahun ini, kita  bisa mempertahankan juara umum perolehan medali di cabang anggar ini,” katanya.

Selasa, 13 Juli 2010

Minat Masyarakat Ke Posyandu Berkurang

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, M. Subuh, mewakili Gubernur Kalbar, Cornelis, Kamis (8/7), kemarin, membuka Jambore Posyandu tingkat Provinsi yang diselenggarakan di kawasan GOR Opu Daeng Manambon Mempawah, Kabupaten Pontianak. Selain Jambore Posyandu, juga dilakukan kampanye dan pameran kesehatan.

Dalam sambutannya, Subuh, mengatakan jambore kader posyandu merupakan upaya peningkatan kinerja kader posyandu dalam ikut serta mengwujudkan keberhasil pembangunan kesehatan di masyarakat. Apalagi Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

 “Salah satu upaya peningkatan kinerja Posyandu adalah dengan melakukan pembinaan secara terkoordinasi dan berkesinambungan. Selain itu, dengan Posyandu, kita juga berupaya mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak, serta memberikan peleyanan kesehatan kepada ibu, anak dan balita meliputi pememnuhi gizi, imunisasi, KB dan penanggulangan penyakit,” kata Subuh, dihadapan para kader Pasyandu dari kabupaten/kota se Kalbar.

Selain itu, Subuh, juga mengajak kader Posyandu meningkatkan kinerjanya dalam rangka mengrangkul masyarakat agar aktif mendatangi Posyandu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ibu, anak dan balita di Posyandu. Sehingga hak ibu, anak dan balita untuk sehat, pendidikan, bermain, tumbuh dan berkembang secara wajar bisa terpenuhi.

“Kita lihat, beberapa tahun terakhir ini adanya penurunan minat masyarakat ke Posyandu. Untuk itu, kader Posyandu jangan bosan mengajak masyarakat mendatangi Posyandu setiap sebulan sekali, karena kader Posyandu merupakan duta pembangunan kesehatan, tanpa kader Posyandu pembangunan kesehatan akan mengalami kesulitan, teruatama di daerah yang sulit dijangkau,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, menilai manfaat Posyandu bagi masyarakat sangat besar, terutama dalam mendapatkan informasi serta pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu. Dan dengan adanya Posyandu kesehatan anak balita akan terus terpantau sehingga tidak ada yang menderita gizi buruk. Adapun kegiatan Jambore Kader Posyandu sendiri diikuti 14 kabupaten/kota se Kalbar, hanya Kabupaten Melawi yang tidak mengirimkan utusan. Peserta terdiri dari 90 kader Posyandu, beserta tim pendamping dari dinas kabupaten/kota. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pameran hasil karya kader, outbond terdiri lomba pelayanan Posyandu, peberian ASI, tanaman obat keluarga, penjernihan air dan pemberian makanan tambahan, serta pentas seni.

“Dengan jambore kader Posyandu ini, kita berharap meningkatnya pengetahuan kader tentang pengolahan Posyandu, serta memotivasi para kader dalam meningkatkan peran Posyandu,” katanya.


Senin, 05 Juli 2010

58 KK Tinggal Dipengungsian

Longsor Bukit Peniraman

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Khawatir tanah Bukit Peniraman kembali longsor. Sekitar 58 KK yang tinggal di kaki  Bukit Peniraman terpaksa harus tinggal di Posko Pengungsian di Pondok Pesantren Salafiyah Desa Peniraman.

“Saat ini, untuk pulang ke rumah masih sangat rawan, Sehingga sekitar 58 KK, terpaksa diungsikan demi mencegah terjadi korban jiwa,” kata Wakil Ketua Rt 05, Dusun Babussalam, Desa Peniraman, H. Hasan, ditemui di Posko Pengungsian, Senin (5/7), kemarin.

Lanjutnya lagi, warga yang mulai mengungsi sejak Minggu (5/7), kemarin, juga telah mendapat bantuan logistik dari pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pontianak, Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, serta para donatur yang berupa beras, mie instan, ikan kaleng, kecap, selimut dan tikar.

“Kami yang tinggal di sini, untuk makan telah medapat bantuan dari Pemda dan donator. Dan untuk pulang ke rumah kami masih menunggu informasi dari aparat pemerintahan,” katanya.

Bupati Pontianak, Ria Norsan, bersama Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, yang meninjau langsung lokasi tanah longsor yang mengakibatkan 6 rumah warga ambruk, meminta warga yang berdomisili tidak mendirikan bangunan didekat kaki-kai bukit. Dan Pemda kabupaten Pontianak juga akan melakukan penertiban para penambang untuk tidak mengekspolitasi dari bawah bukit.

“Kita minta masyarakat, tidak menambang di lokasi yang rawan longsor. Tapi untuk menghentikan secara keseluruhan, tidak mungkin karena seluruh masyarakat di Desa Peniraman ini, bermata pencarian sebagai penambang galian C,” katanya.

Untuk itu, Ria Norsan, menjelaskan Pemda masih mencari solusi terbaik, sehingga aktivitas pertambangan tidak mengakibatkan tanah longsor, dengan mengarahkan warga tidak menambang di bawah bukit.

“Jika perlu kita akan membuat peraturan melarang dilakukan penambangan di daerah-daerah yang rawan longsor. Terutama tambang-tambang tradisonal yang tidak memiliki izin penambangan,” katanya.

Sedangkan untuk logistik bagi para warga yang mengungsi, Ria Norsan, mengatakan tidak ada permasalahan, berkat koordinasi Pemda, Kodim Mempawah, Polres dan masyarakat setempat, sudah berjalan dengan baik.

“Untuk beberapa hari ini, kita minta warga menghentikan aktivitas pertambangan dulu. Sedangkan rumah warga yang ambruk, kita minta agar dibangun jauh dari lokasi pertambangan. Pemda sendiri akan bekerjasama dengan Depsos untuk membantu biaya pembangunan,” katanya.

Minggu, 04 Juli 2010

Bukit Peniraman Longsor Enam Rumah Terkubur

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Enam rumah warga Dusun Teratai, Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, Minggu (4/7), kemarin, tertimbun tanah longsor, menyusul hujan deras yang terjadi di selama dua hari berturut-turut.

Seluruh rumah yang terkubur dalam kondisi rusak parah, bahkan hampir tidak ada harta benda yang dapat diselamatkan. Menurut salah satu pemilik rumah, Sauri, menjelaskan sejak Sabtu, masyarakat setempat sudah melihat kondisi bukit Peniraman yang menjadi lokasi pertambangan, terlihat tanda akan longsor. Tanah-tanah dari atas bukit berjatuhan, sehingga warga yang berdomisili disekitar bawah bukit disarankan mengungsi ditempat aman dari bencana longsor.

“Saya sama keluarga sejak kemarin, sudah mengungsi. Karena tanda tanah akan longsor sudah terlihat, namun anak saya sempat tidak mau ikut. Beruntung setelah dipujuk dia mau ikut mengungsi,” katanya.

Sedangan salah seorang warga lagi yang rumahnya ikut tertimbun longsor, Ernawati, menjelaskan saat kejadiannya, dirinya tidak berada di rumah karena sedangan berada di rumah keluarga di Sungai Pinyuh. Dirinya tahun dari suaminya, Kadir, yang bekerja di Malaysia melalui telepon.

“Saya dari dari suami saya. Saat saya lihat rumah saya sudah tertimbun tanah dan tidak ada yang dapat diselamatkan,” katanya.

Sedangkan Ketua Rt 01/Rw 01 Dusun Teratai, Desa Peniraman, H. Ismail, menjelaskan sejak Sabtu, dirinya sudah menyarankan warga yang tinggal di bawah bukit Peniraman agar segera mengungsi.

“Mengantisipasi adanya korban jiwa, kita sudah minta warga mengungsi. Ternyata benar, sekitar pukul 12.00 Wib, terjadi longsor,” katanya.

Camat Sungai Pinyuh, M. Shaleh, yang berada dilokasi kejadian, mengatakan pihak kecamatan untuk mengantisipasi adanya jatuh korban, telah mengambil langkah menyediakan posko bantuan di Madrsyah Darajul Ullum Peniraman, dan akan segera membangun posko bantuan bencana dan dapur umum.


“Melihat kondisi tanah yang mudah longsor. Kita menyarankan sekitar 50 KK di dekat Masjid Babussalam Peniraman, agar mengungsi. Karena lokasi itu, juga pernah mengalami kejadian longsor yang menelan korban jiwa tahun 1991,” katanya.

Melihat seringnya terjadi tanah longsor di Bukit Peniraman, Shaleh, berencana akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memebrikan pengarahan kepada warga Desa Peniraman, untuk tidak terlalu mengekspolitasi tanah bukit Peniraman.

“Nanti kita akan kordinasikan dengan Pemda, bagaimana agar Bukit Peniraman tidak terlalu diekspolitasi dan warga kita sarankan tidak membangun rumah di bawah bukit,” katanya.

Mengetahui adanya pristiwa bencana, Parlindungan Sirait, juga langsung terjun kelokasi kejadian. Dia juga menghimbau agar warga yang tinggal dibawah bukit agar segera melakukan mencari lokasi aman.

“Demi keselamatan, kita saran lebih baik warga mengungsi agar tidak terjadi korban jiwa,” katanya.

Adapun enam warga yang tertimbun Hj Sauri, Kadir, Kakang, Mislun, Naji dan Sahruji. Sedangkan menurut catatan peristiwa  tanah longsor di Bukit Peniraman, sudah terjadi sebanyak tiga kali. Tahun 2009, merupakan peristiwa tanah longsor terbesar, yang menelan korban jiwa. Kedua pada 10 Januari 2003, juga terjadi musibah longsor tanah dan bebatuan di daerah perbukitan Gambir, Desa Peniraman, yang menimpa tujuh rumah penduduk menewaskan 10 warga, di antaranya lima anak dan seorang ibu hamil tujuh bulan.

“Setahu saya kejadian ini, adalah yang ketiga kalinya. Tahun 1991, longsor terbesar yang menelan korban jiwa, tapi saya tidak tahu jumlah pastinya. Sedangan tahun 2003, juga terjadi hal serupa dan juga menelan korban jiwa, salah satunya ibu yang sedang hamil. Beruntung, untuk kejadian sekali ini, tidak ada korban jiwa,” kata Camat Sungai Pinyuh, M. Shaleh, melalui via telepon.

Jumat, 02 Juli 2010

Pencanangan Jumat Bersih, Bupati Garuk Sampah

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kebersihan lingkungan. Pemda Kabupaten Pontianak, Jumat (2/7), kemarin, menggelar pencanangan gerakan Jumat Bersih yang langsung dibuka Bupati Pontianak, Ria Norsan, di Taman Air Mancur Kota Mempawah.

Ratusan masyarakat baik dari element dinas instansi, tokoh masyarakat, LSM, Duta Lingkungan Hidup, bahkan anggota Pemadam Api Mempawah juga ikut serta membersihkan lokasi pasar Mempawah. Bahkan di kantor dinas instansi di Kabupaten Pontianak, terlihat para pegawai saling bahu membahu membersihkan lingkungan kantor mereka.

Bupati Pontianak, Ria Norsan, mengatakan pelaksanaan Gerakan Jumat Bersih merupakan  tujuan Pemda untuk menumbuhkan kebersamaan dalam mengatasi permasalahan kebersihan lingkungan, sekaligus menimbulkan keinginan masyarakat untuk turut serta membantu menjaga kebrsihan lingkungan, sehingga Kabupaten Pontianak bersih dari sampah.

“Apabila kita hanya mengharapkan kinerja pemerintah dalam pengolahan sampah, saya rasa tidak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat. Oleh karena itu, melalui ini adanya usaha saling bahu membahu antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah kebersihan lingkungan, terutama masalah sampah,” kata Ria Norsan, yang jagu langsung ikut menggaruk sampah di lokasi Pasar Kota Mempawah.

Gerakan Jumat bersih sendiri, tidak hanya dilaksanakan di Kota Mempawah dan sekitarnya, tetapi akan terus berlanjut ke seluruh wilayah Kabupaten Pontianak.

“Kegiatan ini, setiap Juamt kita laksanakan. Tapi tidak hanya di Kota Mempawah, namun bergantian disetiap kecamatan. Karena kita ingin setiap individu maupun masyarakat bisa mengambil inisiatif dan proaktif mengatasi masalah kebersihan lingkungan,” katanya.