Sabtu, 05 Juni 2010

Event Budaya Robo-Robo, Daya Ungkit Menyukseskan Pembangunan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Puncak acara event budaya robo-robo yang memperingati kedatangan Raja Mempawah Opu Daeng Manambon dari kerajaan Matan Sukadana Ketapang ke Mempawah, Rabu (10/2), kemarin, berjalan dengan sukses. Walaupun harus disambut hujan disertai angin kencang, saat Pengeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, bersama istri dan kerabat kraton akan mendarat dermaga Pelabuhan Perikanan Internasional (PPI) Kuala Mempawah.

Kedatangan Pengeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, langsung disambut Bupati Pontianak, Ria Norsan, Asisten II Sekda Kalbar, Maryadi, serta para muspida dan undangan. Sedangkan ribuan masyarakat, juga terlihat memenuhi pelabuhan Kuala mempawah tersebut, walapun harus rela kehujanan.

Pengeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kusuma Ibrahim, dalam sambutannya, mengatakan tradisi robo-robo memiliki nilai budaya dan kemanusian  yang harus dipertahankan. Budaya memiliki nilai pemersatu, bukan sumber perpecahan.

“Jangan mempertajam perbedaan suku, agama, dan etnis. Saya yakin bangsa kita tidak akan maju. Mari kita pertahankan budaya, asalkan tidak menyalahi keyakinan pribadi sebagai orang beragama. Terpenting, kalau banyak manfaatnya masri kita jalankan, kalau banyak mudaratnya sebaiknya ditinggalkan,” katanya.

Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan, event budaya robo-robo merupakan  salah satu event budaya yang bisa menumbuh dan menyukseskan Visit Wisata Kalbar 2010. Robo-robo kedepannya akan dikemas secara baik, sehingga semakin menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun manca negara untuk berkunjung di Kalbar, khususnya di Kabupaten Pontianak.

“Event budaya robo-robo, sangat strategis menarik wisatawan. Apalagi merupakan event wisata terbesar pertama yang dilaksanakan di Kalbar. Kita berharap melalui robo-robo ini, dapat daya ungkit dalam menyukseskan pembangunan di Kabupaten Pontianak,” katanya.

Lanjutnya lagi, event budaya robo-robo juga merupakan penggerak sektor perekonomian masyarakat setempat. Untuk itu, event budaya robo-robo perlu dilestarikan dengan adanya dukungan semua stekholder bagi pemerintah, masyarakat dan para pengusaha yang bergerak disektor parawisata.

“Sektor wisata, jangan di pandang sebelah mata, karena dapat menggerak sektor-sektor lainnya, seperti membuka lapangan kerja, menambah pendapatan daerah, namun yang tidak kalah penting menumbuh kembangkan rasa memiliki terhadap potensi kekayaan budaya daerah yang menjadi modal dasar dalam membangun bdaerah, bangsa dan negara ini,” katanya.

Sedangkan Asisiten II Sekda Provinsi Kalbar, Maryadi, yang mewakili Gubernur Kalbar, Cornelis, mengatakan seni budaya memmiliki peran dalam membangun hubungan dan keharmonisan antara pemimpin dan masyarakat, terutama dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Pemda Provinsi Kalbar bersama kabupaten/kota, harus bisa melaksanakan program Visit Kalbar 2010, sehingga objek wisata maupun event budaya di Kalbar, bisa menarik minat wisatawan.

“Kita memiliki event budaya yang potensial menarik minat wisatawan. Seperti robo-robo ini, Cap Go Me, Naik Dango dan berbagai kegiatan wisata lainnya. Maka melalui keanekaragaman adat istiadat dan budaya, yang telah menjadi modal dasar membangun bidang pariwisata dan kebudayaan Kalbar, harus perlu digali dan dikembangkan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar