Minggu, 13 Juni 2010

Makam Opu Daeng Manambon, Wisata Sejarah yang Harus Diperhatikan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Sejarah berdirinya Kota Mempawah, tidak terlepas dari cerita sejarah Raja Mempawah Opu Daeng Manambon(ODM), yang makamnya terletak di Sebukit Rama, Kecamatan mempawa hilir. Sebukit Rama adalah nama tempat bukti sejarah perjalanan Kerajaan Mempawah, Kalimantan Barat.

Bukit yang berada kurang lebih 10 Km dari Kota Mempawah, dulunya menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Mempawah. Wajar bila kompleks Sebukit Rama di sebut-sebut sebagai saksi, sekaligus bukti sejarah Kerajaan Mempawah. Sebab di tempat itu ditemukan bukti sejarah seperti Batu Tempat Semedi, Tongkat Kayu Belian, Kolam Batu Berbentuk Teratai, serta Prasasti Balai Pertemuan.

Namun sangat disayangan perawatan, pengelolahan dan perhatian pemerintah daerah Kabupaten Pontianak belum maksimal. Kalau dikelolah dengan baik, selain menjadi peninggalan sejarah, makam Opu Daeng Manambon, juga bisa menjadi objek wisata sejarah yang bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung disana, apalagi didukung wisata alam yang sangat menarik.

Saat Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, bersama anggota Fraksi Golkar, Hanura, dan PAN (GOHAN), berziarahnya, Jumat (23/10), memang masih banyak pembenahan dan perbaikan yang harus dilakukan untuk menjaga situs sejarah tersebut, dari kerusakan akibat factor alam, maupun manusia.

Contohnya salah satu panglima kerajaan Mempawah, Gentar Alam, yang mana diceritakan masyarakat penjaga pintu masuk kerajaan  Mempawah, terletak dipinggir tebing. Dimana makam terus sempat akan runtuh, dikarenakan tanah dipinggiran tebing runtuh, beruntung ada darmawan yang mau menyumbangkan dana agar tebing tersebut dirambat beton.

“Kalau saja, tidak cepat dirambat beton, kemungkinan makam ini sudah roboh. Beruntung ada donator menyumbang. Padahal, sebelum kita sudah melapor ke Dinas Parbudpora namun sama sekali tidak ada tanggapan. Kebutuhan hari ini, anggota dewan ada di sini, saya mohonlah lokasi makam Opu Daeng Manambon diperhatikan,” kata Erwandi, petugas keamanan makam Opu Daeng Manambon, yang langsung menyampaikan aspirasinya ke Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, dan anggota Fraksi Gohan.

Menanggapi keinginan tersebut, Rahmad Satria, sangat senang, karena informasi dan masukan masyarakat seperti itu, sangat membantu kinerja DPRD Kabupaten Pontianak. Informasi tersebut, akan ditampung yang nantinya akan diperjuangan, sehingga perawatan lokasi makam Opu Daeng Manambon dapat dianggarkan di APBD.

“Saya senang, mendapat aspirasi langsung dari lapangan seperti. Karena kita bisa melihat kondisi ril di lapangan. Kalau saya lihat, kita harus memperjuangan agar situs sejarah Kota Mempawah dapat terawat dan terjaga dengan baik. Seperti jalan  menunju ke makam Panglima Gentar Alam, seharusnya dirambat beton, dan beberpa lokasi lainnya seperti bekas tongkat kayu belian, yang selalu dikikis pengujung, apa perlu dipugar, sehingga tidak ada tangan jahil yang merusaknya,” kata Legislator Partai Golkar ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar