Selasa, 29 Juni 2010

Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kurang Sosialisasi

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Minimnya peserta dan perwakilan dikecamatan pada pemilihan Duta Lingkungan Hidup 2010, mendapat perhatian serius DPRD Kabupaten Pontianak yang menilai pemilihan Duta Lingkungan Hidup kurang sosialisasi. Hal ini, disampaikan saat 18 peserta pemilihan Duta Lingkungan Hidup, Senin (28/6), kemarin, melaksanakan audiensi dengan anggota dewan di Ruang Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Pontianak.

Pertemuan yang dibuka langsung Wakil Ketua DPRD Kabaupaten Pontianak, HM. Amin H Aminin, mempertanyakan minimnya jumlah peserta dan keterwakilan peserta duta lingkungan ddari 9 kecamatan di Kabupaten Pontianak.

“Saya lihat dari daftar peserta kebanyakan dari Kota Mempawah. Sedangkan kecamatan Sungai Pinyuh dan Sungai Kunyit hanya ada beberapa peserta saja. Untuk kecamawan lain, tidak ada sama sekali, berarti pemilihan Duta Lingkungan ini, masih kurang sosialisasi,” katanya.

Namun Legislator Partai Persatuan Pembangunan ini, mengharapkan kepada 18 peserta pemilihan Duta lingkungan Hidup, tidak hanya mengejar juara tapi karena sudah menjadi peserta Duta Lingkungan Hidup, harus benar-benar memkempanyekan kelestarian lingkungan hidup.

“Seluruh peserta ini, memiliki kewajiban mensosialisaikan kepada masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Dan bukan hanya, ingin mencari juara saja dan kalu kalah sudah tidak mau peduli lagi,” katanya.

Sedangkan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pontianak, Darwis, juga mempertanyakan kurangnya keterwakilan peserta pemilihan Duta Lingkungan Hidup dari setiap kecamatan. Untuk itu, dirinya menyarankan kedepan sosialisasi pemilihan Duta Lingkungan Hidup baik melalui media massa dan radio.

“Jangan pemilihan Duta Lingkungan Hidup, dilihat dari faktor kedekatan. Kalau bisa setiap kecamatan memiliki perwakilan. Saya juga meminta kepada adik-adik peserta pemilihan duta lingkungan lebih meningkat pemahaman dan pengetahuan tentang lingkungan hidup, karena pemilihan ini tidak hanya mengadalkan kecantikan fisik tapi juga keterampilan dan mempunyai wawasan luas tentang berbagai aspek kehidupan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Plt Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (BLHPB) Kabupaten Pontianak, Jumiati, menjelaskan pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan mengkirimkan surat pemberitahuan ke kecamatan. Bahkan melalui pemberitan di media massa dan radio.

“Ada 25 peserta yang mendaftar, cuma dari Kecamatan Segedong yang tidak ada. Namun saat akhir pedaftaran banyak peserta yang mengundurkan diri. Contoh dari kecamatan  ada 6 peserta yang mengudurkan diri, kita bahkan sudah memberikan sport kepala sekolahnya untuk mengikut sertakan siswannya,” katanya.

Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, yang juga hadir pada pertemuan tersebut hanya berharap kepada peserta pemilihan Duta Lingkungan Hidup, bisa membawa nama baik daerah baik ditingkat provinsi, apaperlu sampai ditingkat nasional.

“Saya berharap peserta Duta Lingkungan Hidup ini, memiliki semangat dan keyakinan. Sehingga bisa menjadi yang terbaik dan bisa mengharumkan nama daerah,” katanya.

Sedangkan salah seorang peserta dari Kecamatan Sungai Pinyuh, Khairul Imam, sangat mengharapkan dalam melestarikan lingkungan, para wakil rakyat bisa memperjuangkan masalah sampah di TPA Sungai Bakau Besar Laut yang selalu menimbulkan konflik antara masyarakat dan Pemda Kabupaten Pontianak.

“Lihat TPA Sungai Bakau Besar yang sudah tidak bisa menampung sampah lagi. Berarti kita masih kekurangan lahan pembuangan sampah yang harus menjadi perhatian kita semua,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar