Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah
Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, menilai Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menjadi ancaman utama terjadinya pencemaran Sungai Mempawah. Mengatasi permasalahan tersebut, dirinya berusaha merangkul masyarakat, terutama pekerja PETI agar tidak melaksanakan aktivitasnya.
“Saya lihat PETI ini, masih marak. Ini harus dihentikan, jangan sampai Sungai Mempawah menjadi rusak. Maka saya akan berusaha menertibkan dari daerah hulu dulu, terutama di Kabupaten Landak, yang masih marak PETI nya. Cara kita dengan pendekatan dan memberikan pengertian, terutama dampak PETI yang bisa merusak alam, dan merugikan manusia sendiri,” katanya.
Lanjutnya lagi, pihaknya akan coba meninjau langsung ke lokasi-lokasi PETI yang aktif, dan mengharapkan pemilik PETI menghentikan pekerjaannya. Karena kerusakan lingkungan disebabkan PETI sudah sangat besar, bahkan bisa menimbulkan wabah penyakit bagi masyarakat.
“Minimal kita bisa mengurangi aktifitas PETI ini, karena tidak mungkin kita bisa menghentikan semuanya. Kita sebenarnya tidak melarang para pekerja tambang emas ini untuk bekerja, tapi limbahnya jangan dibuang di sungai, sehingga air sungai jadi tercemar,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar