Kamis, 30 September 2010

Masyarakat Keluhkan Masalah Sampah

Bupati Panggil Petugas Kebersihan

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Banyak keluhan masyarakat  terhadap permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Pontianak, membuat Bupati Pontianak, Ria Norsan, Kamis (30/9), kemarin, melaksanakan pertemuan dengan para pertemuan kebersihan di Aula Bupati Pontianak, yang juga dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Syahrizal, dan Kabag Kebersihan dan Pertamanan Dinas PU, Ibrahim Thahir.

“Sudah banyak keluhan masyarakat terkait masalah sampah yang disampaikan kepada saya. Melalui pertemuan diharapkan ada solusi terbaik dalam penanganan masalah sampai di daerah kita,” kata Ria Norsan, dihadapan para petugas kebersihan yang hadir.

Selain itu, bupati juga merasa heran dengan jumlah kurang lebih 250 tenaga kebersihan, tapi tidak mampu melaksanakan tugas dengan baik, sehingga dirinya berharap kedepan para petugas kebersihan dapat lebih aktif lagi melaksanakan tugas tanggungjawabnya.

“Anggaran sudah ada tapi mengapa masih banyak keluhan masyarakat. Bahkan terkait masalah sampah ini, membuat citra kepimpinan saya jadi jelek, tapi saya akan berusaha masalah ini dapat teratasi, terutama denga penambahan armada angkutan,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, menilai masalah kebersihan, terutama  sampah, tidak semata-mata kesalahan petugas kebersihan tetapi kurang sadarnya dan pedulinya masyarakat dalam membuang sampah, sehingga membuat kesulitan petugas kebersihan saat pengangkutan sampah.

“Kita juga minta masyarakat, untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan, dari hal yang bernama sampah, maka perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah sampah, seperti dengan penyuluhan atau sosialisasi. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.

Adanya keluhan bupati tersebut, salah satu perwakilan petugas kebersihan, Ardiansyah, juga menjelaskan tidak efektifnya petugas kebersihan bekerja dikarenakan karena kurangnya sarana peralatan yang memadai. Cotohnya keranjang sampah yang dgunakan kondisinya sudah tidak layak. Banyak ruko-ruko tidak memiliki tong sampah, membuat sampah yang dibuang berserakan, serta kondisi kedaraan yang sudah tua juga menjadi penghalang.

“Kita akan berusaha bekerja dengan baik, tapi dilapangan banyak sekali kendala. Bahkan mobil tidak jalan dua sampai tiga hari karena tidak ada minyak, apalagi ban sering pecah karena sudah botak. Keranjang yang kami gunakan untuk memindahkan sampah juga sudah berlobang sana sini, maka kami juga berharap hal-hal seperti ini dapat diperhatikan,” katanya.

Rabu, 29 September 2010

Toga dan Tomas Harus Menjadi Penyejuk Umat

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Bupati Pontianak, Ria norsan meminta kepada tokoh agama (Toga) dan tokoh masyarakat (Tomas) menjadi peneguh dan penyejuk kehidupan umat beragama dan Kabupaten Pontianak. Serta menjadikan Islam, agama yang ramah dan memiliki toleransi tinggi.

“Tokoh agama dan masyarakat, saya harapkan bisa menjadi penyejuk umat, dan menangkal segala ajaran yang tidak sesuai syariat Islam, masuk ke Kabupaten Pontianak. Hal ini, demi terwujudkan Kabupaten Pontianak yang harmonis, aman dan tertib,” kata Ria Norsan, saat melaksanakan buka puasa bersama Toga, Tomas dan anak panti asuhan di Rumah Dinas Bupati Pontianak, Rabu (1/9), kemarin.

Lanjutnya lagi, dirinya peran Toga dan Tomas, sangat penting dalam membantu proses pembangunan. Karena dengan terciptanya persatuan dan kesatuan sesama umat beragama, tentu akan mempercepat prose pembangunan dalam mencipatkan kehidupan masyarakat yang sejahterah.

“Semoga kedepan daerah kita semakin maju, mari terus menjaga kebersamaan dan persatuan,” katanya.

Namun Ria Norsan, mengakui selama kurang lebih 1,5 tahun kepemiminannya bersama Rubijanto, masih belum banyak yang bisa diberikannya kepada masyarakat Kabupaten Pontianak. Tapi dirinya menolaj, jika ada tanggapan bahwa selama kepemimpinanya pembangunan dibilang gagal total.

“Kami berdua akan berupaya maksimal membangun Kabupaten Pontianak, tapi terlalu dini kalau ada yang bilang pembangunan yang kami laksanakan gagal total, karena kami memimpin baru 1,5 tahun,” katanya.

Bupati Pontianak Gelar Pesta Rakyat

New Trio Macan Hipnotis Pengunjung Pantai Kijing

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

New Trio Macan penyanyi dangdut ibukota yang didatang khusus untuk memeriahkan pesta rakyat di Objek Wisata Pantai Kijing Kabupaten Pontianak, Senin siang (13/9), kemarin, mampu menghipnotis ribuan masyarakat. Bahkan acara hiburan yang dihadirikan langsung Bupati Pontianak, Ria Norsan, bersama istri tercinta, Hj. Erlina.

Sebelum New Trio Macan menampilkan aksi panggung dengan goyang hotnya, para penonton terlebih dahulu dihibur artis lokal degngan diiringi Band Madonna Pontianak. Dan saat New Trio Macan beraksi ribuan masyarakat seakan terhipnotis mengikuti alunan lagu dan goyang yang ditampilkan artis ibukota asal Surabaya tersebut.

Bupati Pontianak, Ria Norsan, dalam kesempatan tersebut, meminta masyarakat agar tertib dan tidak membuat keonaran selama berlangsung pesta rakyat tersebut.

“Pesta rakyat ini, merupakan janji saya saat kampanye dulu. Dan akan setiap tahun saya laksanakan, guna menghibur masyarakat saya sekaligus mempromosikan objek wisata Pantai Kijing,” katanya.

Sedangkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pontianak, yang juga istri bupati Pontianak, Hj. Erlina, sempat membawakan sebuah lagu sekuntum bunga mawar, dihadapan ribuan masyarakat memohon maaf lahir bathin, dan mengucapkan selamat raya raya Idul Fitri.

“Saya sekeluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin. Dan semoga para penonton yang hadir diberikan kesalamatan saat pulang ke rumah usai menyaksikan pesta rakyat ini,” katanya.

Selain itu, Kapolres Pontianak, Andi Fairan, meminta masyarakat yang hadir supaya berhati-hati terhadap aksi kriminalitas, terutama dari aksi pencurian Hp dan dompet.

“Hati-hati terhadap aksi copet seperti saat ini. Saya juga minta jangan buat keributan, jika sampai terjadi keributan, tahun depan izin keramaian tidak akan saya berikan,” katanya.

Bupati Sidak Kantor Pasca Libur Hari Raya Idul Fitri

PNS Harus Berikan Pelayanan Terbaik

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Hari pertama masuk kerja, usai cuti bersama Hari Raya Idul Fitri. Bupati Pontianak, Ria Norsan dan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Selasa (14/9), kemarin, langsung melakukan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor dinas instansi pemerintahan Kabupaten Pontianak.

Menghemat waktu dan agar Sidak akan berjalan efektif, Bupati Pontianak, Ria Norsan dan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, berbagi tugas. Dimana kantor dinas instansi yang berada di kanan jalan Kota Mempawah disidak oleh Bupati Pontianak, Ria Norsan, didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Firman Juli, sedangkan kantor dinas instansi di sebelah kiri jalan di Sidak Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, didampingi Asisten III Sekda Kabupaten Pontianak, Abdullah.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, menghimbau PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Pontianak, agar bekerja sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. Serta memanfaatkan waktu kerja dengan baik, terutama demi memberikan pelayanan bagi masyarakat.

“Jangan karena ada Sidak semua rajin masuk, tapi bekerjalah dengan disiplin, dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Karena kita sebagai PNS ini, digaji oleh rakyat, jadi kita harus berikan pelayanan terbaik,” katanya.

Sidak yang tidak menemukan PNS mangkir dalam jumlah banyak, karena hampir setiap dinas instansi, pegawainya tercatat dalam absen yang diperiksa bupati. Bahkan Ria Norsan, meminta pegawai menyampaikan keluhan terhadap sarana dan prasarana kerja yang belum memadai.

“Sidak ini, tidak hanya dilaksanakan hari ini saja, tapi akan kita lanjutkan. Jika memang ada pegawai yang masih tidak masuk, akan kita ambil tindakan tegas,” katanya.

Sedangkan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, mengingatkan para PNS dilingkungan kantor dinas instansi pemerintah Kabupaten Pontianak, jangan meninggalkan pekerjaan sebelum jam kerja selesai.

“Kantor jangan dibiarkan kosong, kalau masih ada ingin berlebaran bagi waktu saja. Asalkan kantor jangan dibiarkan kosong,” katanya.

Dari hasil Sidak yang dilaksanakan, Kepala BKD, Firman Juli, menjelaskan PNS yang masuk kerja sekitar 98 persen, adapun yang tidak masuk dikarenkan cuti hamil dan izin sakit. Tapi dirinya menyarankan agar Kepala SOPD, memberikan pengarahan dan pembinaan kepada bawahannya agar melaksanakan kewajibannya.

“Ada sekitar 2 persen yang tidak masuk kerja. Maka kita minta kepala SOPD yang bawahannya tidak masuk diberikan peringatan atau arahan,” katanya.

Chisfajar Pimpin Pengadilan Negeri Mempawah

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Terjadi pergantian pucuk pimpinan di Kantor Pengadilan Negeri Mempawah. Ketua Pengadilan Negeri  (PN) Mempawah, Maringan Marpaung yang diganti Chrisfajar Sosiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Rantau, Kalimantan Selatan. Sedangkan Marpaung bakal menempati posisi baru di Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Makasar. Acara pisah sambut Ketua Pengadilan Negeri Mempawah tersebut, digelar di Aula Hotel Wisata Nusantara, Desa Penibung, Kecamatan Mempawah Hilir, Jumat (24/9), kemarin.

Acara pisah sambut sendiri juga dihadiri Bupati Pontianak, Ria Norsan, Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, Kapolres Pontianak, Andi Fairan, Asisten I Sekda Kabupaten Kubu Raya, Asisten I Sekda Kabupaten Landak, dan kepala dinas instansi beserta tokoh masyarakat dan agama.

Pada kesempatan tersebut, Maringan Marpaung, yang 4 tahun lebih bertugas di Pengadilan Negeri Mempawah, mengatakan  mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat, walaupun selama bertugas dalam keputusan perkara pasti ada pro dan kontra.

“Saya mohon maaf, jika selama bertugas ada kesalahan. Dan juga mengucapkan terimas kasih atas jalinan komunikasi  dengan seluruh masyarkat dan instansi di Kabupaten Pontianak, Landak dan Kubu Raya, sehingga pelaksanaan penegakan hukum bisa berjalan dengan baik,” kata Marpaung.

Lebih lanjut, Marpaung, juga berharap Ketua Pengadilan Negeri Mempawah yang baru dapat melanjutkan kinerjanya, serta dapat cepat beradaptasi dengan kondisi kerja di Pengadilan Negeri Mempawah.

“Dan kalau bisa Pengadilan Negeri Landak dan Pengadilan Negeri Kubu Raya segera dibentuk, tapi dengan syarat alokasi tanah yang akan dibangun harus jelas dan sudah bersertifikat. Karena kita ketahui jarak Kabupaten Landak dan Kubu Raya ke Mempawah cukup jauh, sehingga sedikit menghambat  percepatan proses pengadilan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pengadilan Negeri Mempawah yang baru, Chrisfajar Sosiawan, dalm sambutannya sangat mengharapkan dukungan seluruh komponen masyarakat Kabupaten Pontianak, dan mendoakan Maringan Marpaung sekeluarga dapat menempati tugas baru di Makasar dapat melaksanakan tugas denagn sukses dan tidak mengalami hambatan.

“Saya juga mohon kerjasama yang baik dengan para bupati, karena visi dan misi pengadilan sama dengan visi misi buapati yaitu menegakan hukum dan  keadilan. Untuk itu, mari bersama-sama bekerja sesuai aturan perundangan yang ada,” katanya.

Sedangkan Bupati Pontianak, Ria Norsan, pada kesempatan itu, mengucapkan selamat datang kepada Chrisfajar Sosiawan dan selamat bertugas ditempat baru kepada Mariangan Marpaung sekeluarga. Selain itu, Pemda Kabupaten Pontianak tetap akan selalu membangun konsolidasi dan komunikasi yang baik.

“Saya sendiri merasa kehilangan sosok Pak Marpaung yang humoris, tetapi karena sudah kewajiban tugas dan promosi jabatan harus diterima dan dilaksanakan. Dan saya juga mengucapkan selamat datang kepada Kepala Pengadilan Negeri yang baru, dan semoga kinerja pengadilan kedepan semakin baik,” katanya.

Kabupaten Pontianak Jadi Incaran Sindikat Narkoba

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Keberhasilan jajaran Kapolres Pontianak, meringkus bandar dan pengguna narkoba di wilayah Kabupaten Pontianak, khususnya di Kota Mempawah dan Sungai Pinyuh, membuktikan peredaran narkoba mulai mewabah di kabupaten yang sudah dua kali mengalami pemengkaran ini.

“Walaupun Kota Mempawah dan Pinyuh terlihat tenang, ternyata menyimpan potensi besar peredaran narkoba. Buktinya bisa kita lihat dari tertangkapnya para pengguna dan pengedar narkoba oleh Tim Satuan Narkoba dan Intel Polres Pontianak. Ini berarti daerah kita, sudah menjadi incaran sindikat narkoba,” kata Sekretaris Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Pontianak, Julkarnaidi.

Untuk itu, Jukarnaidi, menghimbau seluruh komponen masyarakat agar selalu waspada, terutama orang tua yang mempunyai anak remaja. Apalagi telah terbukti, angka pengguna narkoba di Mempawah dan Sungai Pinyuh cukup besar, dengan tertangkapnya para pengguna dan pengedar narkoba jenis ekstasi di Mempawah dan Sungai Pinyuh baru-baru ini.

“Kita berharap Polres dan BNK Pontianak lebih reprensif dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Kabupaten Pontianak, dengan bentuk aksi penegakan hukum. Karena akibat narkoba tak hanya berdampak pada kerusakan moral anak bangsa, namun lebih dari itu, yakni meningkatkan angka penderita HIV dan tindak kriminalitas,” katanya.

Kabupaten Pontianak Tolak Penerimaan CPNS Tahun 2010

Norsan : Jumlah PNS Melampaui Target Nasional

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, mempawah

Menyikapi banyak pertanyaan masyarakat, terkait penundaan Pemda Kabupaten Pontianak terhadap penerimaan CPNS formasi tahun 2010, sebanyak 188 orang. Komisi A DPRD Kabupaten Pontianak, Selasa (28/9), kemarin, melaksanakan pertemuan dengn Bupati Pontianak, Ria Norsan, yang didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Firman Juli, Asisiten III Sekda Kabupaten Pontianak, Abdullah, dan Kepala Badan Pendapatan, Keuangan dan Anggaran Daerah, Zulkifli Salim, untuk mendapat penjelasan terkait penundaan tersebut.

Dalam Pertemuan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, menjelaskan penundaan penerimaan CPNS karena pemerintah Kabupaten Pontianak sedangan melakukan penataan jumlah PNS disetiap SOPD, apalagi menurut standar nasional jumlah PNS di wilayah Kabupaten Pontianak telah melebihi target.

“Jumlah PNS kita sekarang kurang lebih  5227 orang, dimana jumlah tersebut jika dibagikan jumlah penduduk telah melampau target, karena lebih dari 2,1 persen. Selain itu, kita juga masih terkendala masalah difisit anggaran. Melalui pertimbang tersebut, maka kita menunda penerimaan CPNS tahun ini, bahkan tidak hanya kabupaten kita tapi kabaten lain juga ada yang menunda penerimaan CPNS,” katanya.

Sedangkan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pontianak, Susanto, mengatakan pertemuan tersebut, tidak lain meminta penjelasan kepada Pemkab Pontianak, terkait banyaknya masukan dari masyarakat atas penundaan penerimaan CPNS tersebut.

“Kita bisa memahami alasan tersebut, tapi kita berharap tahun-tahun kedepan jangan hanya penundaan lagi. Untuk itu, tahun 2010 Pemkab harus fokus melakukan penataan pegawai, sehingga kita bisa mengetahui tingkat kebutuhan pegawai di daerah kita, serta pendistribusian pegawai juga harus merata disetiap daerah, selian itu belanja pegawai juga jangan sampai melampaui separoh dari APBD, hal ini memang tidak ideal,” katanya.

Selain itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Amin, menjelaskan pertemuan tersebut, nantinya akan disampaikan kepada masyarakat yang mempertanyakan penundaan CPND formasi tahun 2010.

Bupati Buka Manasik Haji Tahun 2010

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Rabu (29/9), kemarin, menggelar pembukaan bimbingan manasik haji bagi Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2010, di Masjid Agung Al Falah Mempawah. Bimbingan manasik haji ini secara resmi dibuka oleh Bupati Pontianak, Ria Norsan, yang juga  terdaftar sebagai CJH  tahun ini.

Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Andi Jafar Harun, Kepala Pengadilan Agama, H.M. Arsyad, tokoh agama, serta seluruh CJH.

Dalam pertemuan pembukaan manasik haji tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan, meminta seluruh CJH mengikuti seluruh rangkaian manasik haji, sehingga CJH lebih mantap memahami segala rukun, wajib maupun sunnah haji.

“Demi kesempurnaan pelaksanaan ibadah haji, diperlukan adanya persiapan dan pembekalan yang cukup bagi calon jamaah haji. Bekal tersebut bukan hanya materi belaka, tetapi juga pengetahuan akan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah haji. Pengetahuan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan bimbingan manasik haji ini,” katanya.

Lanjutnya lagi, pelaksanaan ibadah haji juga merupakan ibadah fisik, sehingga para CJH dihimbau agar untuk selalu menjaga kesehatan lahir dan batin dengan rajin berolahraga.

“Jagalah kesehatan dari sekarang, dan perbanyak ibadah dan bertobat kepada Allah SWT, agar pelaksaaan ibadah haji kita tidak sia-sia dan kita menjadi haji yang mabrur” katanya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama kabupaten Pontianak, Andi Jafar Harun, juga mengingatkan agar seluruh CJH Kabupaten Pontianak yang berjumlah 152 orang, yang direncanakan diberangkatkan 27 Oktober dari Mempawah ke Asrama Haji Pontianak, agar mempersiapkan diri baik fisik dan rohani, serta kesabaran dalam menjalankan ibadah haji dan pulanh dengan predikat haji mabrur.

“Kesabaran sangat penting dalam melaksanakan ibadah haji, untuk itu mantapkan niat, sehingga seluruh ibadah yang kita laksanakan dapat berjalan baik. Karena ibadah haji merupakan ibadah dua deminsi yaitu fisik dan rohani yang perlu bimbingan, untuk itu laksanakanlah manasik haji dengan baik,” katanya.

PNPM Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dinilai Kepala Badan Pemerintahan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPDPPdan KB) Kabupaten Pontianak, Ikke Wicaksono, dinilai telah membuahkan hasil dapat upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

“Antusias dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan program PNPM sangat tinggi, bahkan melalui program PNPM mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa, serta menekan angka kemiskinan,” kata Ikke Wicaksono, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/9), kemarin.

Apalagi dalam pelaksanaan program PNPM, masyarakat dilibatkan langsung yang menjadikan keunggulan dari PNPM. Dimana masyarakat memiliki rasa memiliki cukup besera terhadap hasil pelaksanaan proyek pembangunan dari PNPM tersebut.

“Selama ini proyek PNPM mandiri yang kita laksanakan tidak pernah mendapat keluhan masyarakat. Karena langsung menyentuh masyarakat. Apalagi  kunci keberhasilan PNPM tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang sangat besar. Kita selaku pemerintah hanya memberikan dana sementara pelaksanaan program dikelola langsung masyarakat,” katanya.

Sedangkan untuk tahun 2010 ini, Ikke, menjelaskan Kabupaten Pontianak mendapat kuncuran dana PNPM sebesar Rp 20 milyar lebih. Dimana dana sering dari APBD Kabupaten Pontianak Rp 4 milyar lebih dan APBN sebesar Rp 16 milyar lebih, yang diperuntukan untuk sembilan kecamatan di Kabupaten Pontianak.

“Hasil pantauan kita di lapangan hasil pembangunan dari program PNPM sangat baik sekali. Baik pembangunan jalan pedesaan, irigasi, pembuatan sarana air bersih, maupun pembangunan gedung semua dikerjakan dengan baik, walaupun dana yang digunakan tidak terlalu besar seperti proyek-proyek yang ditenderkan,” katanya.

Namun Ikke, menjelaskan program PNPM tidak semua desa maupun kelurahan di setiap kecamatan mendapat alokasi dana dari program PNPM. Karena penentuan desa yang mendapatkan kucuran dana PNPM harus melalui proses dari Musyawarah Antar Desa I, Musyawarah Desa I, Penggalian Gagasan, Musyawarah khusus perempuan, lalu dilanjutkan Musyawarah Desa II, Musyawarah Antar Desa II, dan penentuan desa menerima program PNPM melalui Musyawarah Antar Desa III.

“Tidak semua desa menerima program PNPM, karena semua harus melalui tahapan. Dimana hal yang dinilai urgen atau sangat dibutuhkan itulah yang diutamakan. tapi semua itu harus melalui musyawarah desa sebelum ditentukan desa mana yang menerima alokasi dana PNPM,” katanya.

Sedangkan Kesubag TTG dan Usaha Ekonomi Masyarakat BPDPP dan KB Kabupaten Pontianak, Karsono, menjelaskan dalam pelaksanaan program PNPM tidak semua masyarakat terfokus pada pembangunan infrastruktur jalan, namun pengembangan ekonomi produktif juga dilaksanakan seperti adanya Simpan Pinjam Perempuan.

“Di Kabupaten Pontianak, program PNPM banyak difokuskan pada peningkatan pembangunan jalan desa, karena hal ini sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempelanjar akses transportasi dalam memasarkan hasil produk pertanian dan perkebunan,” katanya.

Bahkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Aminin, menilai PNPM di Kabupaten Pontianak, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga telah berhasil menyediakan lapangan kerja dalam mengurangi angka pengangguran.

“PNPM mandiri merupakan program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Aplagi PNPM mandiri, dalam penyelenggaraan menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat, sehingga membantu masyarakat untuk mandiri, yang tidak secara langsung akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin di pedesaan,” katanya.

Namun Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, menyarankan selain pelaksanaan pengawasan program PNPM harus dilakukan secara kontinyu, juga perlu dilakukan sosialisasi, sehingga masyarakat lebih paham dan mengerti manfaat dari program PNPM.

“Program PNPM merupakan salah satu program yang sukses langsung menyentuh masyarakat. Untuk itu, sangat diperlukan sosialisasi dan penyebaran informasi. Upaya ini dimaksudkan menjadi pembelajaran mengenai konsep, prinsip, prosedur, kebijakan, tahapan pelaksanaan dan hasil pelaksanaan PNPM kepada masyarakat,” katanya.

Karena H. Amin, menilai tidak menutup kemungkinan pelaksanaan program PNPM bahkal dihadapkan dengan berbagai permasalahan dan tantangan, yang menyebabkan program PNPM yang berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat akan sia-sia.

“Saya sangat mendukung program PNPM ini, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat. Maka kita minta masyarakat Kabupaten Pontianak agar menyukseskan pelaksanaan program PNPM. Jadi jangan sampai ada masalah atau ribut-ribut karena program PNPM bisa dihapuskan kalau ditemukan permasalahan,” katanya.