Selasa, 12 Oktober 2010

Menunaikan Ibadah Haji

Bupati Cuti Sampai 20 Desember

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Rumah Dinas Bupati Pontianak, Senin (12/10) kemarin, didatangi ribuan anggota anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Pontianak menghadiri syukuran  keberangkatan ibadah haji Bupati Pontianak, Ria Norsan beserta Istrinya, Hj. Herlina, yang disi dengan pengajian oleh Ketua BKMT Kalimantan Barat, Hj. Saadah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pontianak, Ria Norsan,  mengatakan, selama menunaikan ibadah haji dirinya akan cuti melaksanakan tugas pemerintahan mulai 27 Oktober-20 Desember.

“Selama saya menunaikan haji, mulai 27 Oktober-20 Desember, saya cuti dari tugas kepemerintahan. Dan roda kepemerintahan akan di pegang oleh Wakil Bupati. Karena, kebijakan bupati juga kebijakan wakil bupati,” katanya.

Dan selama menjalankan ibadah haji, Ria Norsan, mengaku jabatan bupatinya dilepas menjadi rakyat biasa. Karena, membaur bersama masyarakat ketika menunaikan ibadah haji merupakan suatu kenikmatan dan kebersamaan.

“Saya akan mendoakan semoga Kabupaten Pontianak menjadi daerah yang aman, damai, bersahaja dan penuh keharmonisan,” katanya.

Selain itu, bupati juga tidak lupa berpesan kepada calon jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci Mekkkah, agar selalu mengedepankan kesabaran dalam menjalan ibadah haji nantinya. Karena, kesabaran merupakan kunci keberhasilan dalam melaksanakan ibadah haji, terutama mencapai haji yang mabrur.

“Kita harus bersabar dalam menjalankan ibadah haji. Karena, kesabaran nantinya akan membawa kita kedamaian dan ketentraman ketika beribadah,” katanya.

Sabtu, 02 Oktober 2010

Hari Kesaktian Pancasila

Junjung Tinggi Ideologi Pancasila

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, mengatakan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu dijadikan media refleksi untuk merenungkan bagaimana bangsa Indonesia menggunakan Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Apalagi melihat banyak kerusuhan, teror terorris  dan berbagai permasalahan bangsa yang membuat stabilitas keamanan nasional menjadi terganggu.

“Saya mengajak masyarakat agar selalu bersatu padu menegakan NKRI ini, dan selalu menjunjung tinggi sumber hukum dan ideologi bangsa yaitu Pancasila. Dan saya juga merasa senang konflik-konflik di beberapa daerah, seperti di Tarakan sudah berakhir damai,” kata Rahmad, ditemui usai upacara bendera memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Jumat (1/10), kemarin, di Halaman Kantor Bupati Pontianak.

Lanjutnya lagi, dirinya berharap masyarakat Kabupaten Pontianak, agar tidak mudah terprovokasi terhadap isu-isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa baik suku, agama, etnis maupun kelompok.

“Janganlah menimbulkan persengketaan yang menimbulkan konflik yang dapat merugikan kita semua. walupun kita berbeda pendapat, pemikiran, dan cara pandang tetapi ideologi kita tetap Pancasila. Karena Pancasila sangat menekankan kesatuan dan persatuan. Dan saya yakin dengan persatuan dan kesatuan bakal mempercepat pembangunan daerah,” kata Rahmad, yang membacara Ikrar Hari Kesaktian Pancasila, saat pelaksanaan upacara bendera.

Sedangkan Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, melalui hari Kesaktian Pancasila, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menggali kembali makna mendalam Pancasila sebagai ideologi bangsa, dasar hukum, dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk ditanamkan dalam diri generasi muda selaku peneru bangsa.

“Generasi muda harus memahami makna penting ideologi Pancasila, karena generasi muda bakal menjadi generasi bangsa yang mempunyai wawasan kebangsaan dan nasionalisme supaya tidak terjebak pada tindakan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Jadikanlah Pancasila sebagai falsafah hidup dalam menyikapi persoalan, saya yakin konflik-konflik tidak akan terjadi,” katanya.

Bawa Bahan Baku Bom Ikan

Dua Warga Pontim Ditangkap Polisi

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Jajaran Polsek Sungai Pinyuh, Rabu (29/9) malam, mengamankan tiga bahan baku untuk membuat bom ikan dari tangan dua tersangka Why dan Fnt, warga Pontianak Timur (Pontim). Keduanya ditangkap di Desa Nusapati, Kecamatan Sungai Pinyuh, saat akan membawa bahan baku ke Pontianak menggunakan sepeda motor.

Ketiga bahan baku itu meliputi 25 kilogram Amonium Nitrat, 19 buah sumbu detonator dan dan satu kota korek api belerang. Bahan itu rencananya akan dipergunakan untuk merakit bom ikan. 

Kapolres Pontianak, Andi Fairan, melalui Kasat Reskrim, Temangganro Machmud, mengungkapkan penangkapan ini berawal dari kecurigaan anggota Polsek Pinyuh terhadap dua orang pria yaitu Wy dan Ft yang membawa sekarung yang di duga bahan peledak menggunakan sepeda motor dari arah Kecamatan Sungai Pinyuh.

“Tidak mau kecolongan, anggota reskrim Polsek Pinyuh kemudian menahan kendaraan roda dua keduanya di Desa Nusapati untuk memeriksa bawaannya. Dari pemeriksaan itulah, akhirnya ditemukan sekarung bahan peledak ikan dari tangan pelaku. Saat ini kita sedang mengembangkan penyelidikan peredaran bahan ikan tersebut,” katanya.

Temangganro lantas menjelaskan, penangkapan ini sebagai bentuk antisipasi aksi dan pelaku terorisme di Kabupaten Pontianak. Akibat perbuatan ini, kedua pelaku diancam dengan UU Darurat No 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan bahan peledak tanpa izin dengan ancaman 10 tahun penjara.

 “Kita tidak mau bahan peledak ini disalahgunakan terutama untuk kegiatan teror,” kata Temangganro.