Minggu, 10 Juli 2011

Palembang Kota Wisata Air yang Layak Dicontoh

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Kota Palembang adalah salah satu kota dan juga merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan, yang juga dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya.

Saya memiliki kesempatan mengunjungi kota yang dikenal dengan makanan tradisonal empek-empek tersebut, bersama rombongan Kak Kwarcab Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, menghadiri ambore Nasional (Jamnas) yang berlangsung di Bumi Perkemahan (Buper), Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, 2-9 Juli.

Kak Kwarcab Kabupaten Pontianak, Rahmad Satria, yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Palembang, sangat terkesan dengan pembangunan di Kota Palembang yang semakin maju. Apalagi Kota Palembang  akan menjadi tuan rumah dalam pesta olahraga se-Asia Tenggara, Sea Games. Terlihat aktifitas pembangunan infrastruktur jalan-jalan raya yang lagi dilebarkan. Bahkan baliho-baliho menyambut pesta olahraga Sea Games tersebut, telah menjamuri Kota Palembang. Tapi yang paling menarik, bagi Ketua DPRD Kabupaten Pontianak tersebut, yaitu wisata air di Kota Palembang ini.

“Lihat pemerintah disini, bisa memanfaatkan aliran Sungai Musi menjadi wisata air yang menarik. Pinggiran sungai dijadikan kawasan objek wisata, dengan panoraman keindahan Jembatan Ampera. Saya melihat, hal ini bisa menjadi contoh di daerah kita, terutama di pinggiran Sungai Mempawah,” kata Rahmad Satria, yang juga Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, saat menikmati makanan di River Side Restaurant, Kawasan Wisata Sungai Musi, Kompek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah Bari Palembang, Kamis malam (7/7).

Bahkan pengunjung dibuat takjub, dengan penataan kawasan Wisata Sungai Musi tersebut. Karena Sungai Musi yang mempunyai panjang 750 Km dan merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan yaitu seberang ilir di bagian utara dan seberang ulu di bagian selatan dan memiliki muara sembilan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering, Rawas, Batanghari, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan. Ditata kawasan pinggir sungai sangat rapi, Jembatan Ampera dihiasi lampu warnai-warni, sehingga indah dilihat pada malam hari. Dan wajar pinggiran Sungai Musi dan Jembatan Ampera, menjadi tempat kawasan wisata rekreasi yang menarik untuk tua-muda dan anak-anak, termasuk wisatawan di luar kota Palembang. Di kawasan tersebut, pengunjung dapat menyaksikan rumah rakit, yaitu rumah tradisional khas Palembang dan tidak perlu membayar tiket masuk karena Sungai Musi merupakan kawasan terbuka.

Iwan Arfan, Plant Manager PT Kalindo Matesu Goautama Gas, Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), Jalan Tanjung Siapi-Api Kota Palembang, yang memandu kami di Kota Palembang. Dirinya melihat, pembangunan di Kota Palembang sangat pesat, begitu juga sektor parawisatannya, yang mendapat perhatian serisus pemerintah provinsi Sumatra Selatan.

“Setiap malam, pengujung tidak pernah sepi. Apalagi malam minggu dan hari libur, akan lebih banyak dari hari-hari biasa. Apalagi perhatian Pemda sangat besar, terhadap sektor pengembangan parawisata,” kata Iwan, yang merupakan Warga Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, yang sudah hampir 10 tahun berdomisili di Kota Palembang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar