Kamis, 05 Mei 2011

Jenazah TKI asal Kalbar, Disambut Isak Tangis Keluarga

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Jenazah tenaga kerja Indonesia TKI di Arab Saudi asal Kalbar, Musrifah (43), yang meninggal dunia dalam perjalanan pulang bersama 2.927 TKI dengan Kapal KM Labobar. Kamis (5/5), kemarin, sampai ke rumah duka di Desa Ulu Sungai, Desa Sungai Bakau Besar Darat, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, yang disambut isak sangis sanak keluarga, bahkan ada yang pingsan.

“Kami pihak keluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan pemerintah, sehingga jenazah adik diurus dan dipulangkan ke sini,” kata H.M Rawi, mewakili pihak keluarga, saat menyambut kedatangan jenazah Musrifah, yang juga dihadiri Kedis Sosnakertrans Kabupaten Pontianak, Bambang, Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizal, dan Wakil Ketua DPRD, H.M. Amin H Amin.

Sedangkan teman almarhumah, Siyuma, Warga Parit Mangku Kampung Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, yang juga TKI yang menemati beliau almarhumah selama perjalanan pulang, mengatakan Musrifah, selama  2 bulan dipenampungan sudah mengalami sakit, dan saat 2 hari perjalanan pulang di kapal KM Labobar, kondisi semakin parah dan meninggalkan dunia 30 April.

“Kondisi Musrifah saat dipenampungan sudah sakit, dua hari di kapal sakitnya semakin parah. Dan sudah mendapatkan perawatan medis, tapi tidak tertolong lagi,” katanya.

Sedangkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pontianak, HM Amin H Aminin, mengharapkan meninggalnya, Musrifah, bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri, diharapkan melalui jalur yang resmi, dengan melengkapi dokumen yang sah.

“Saya menurut berduka cita terhadap meninggalnya warga kita ini. Namun diharapkan ini, bisa menjadi pelajaran. Jadilah TKI yang melalui jalur yang sah, sesuai kententuan yang berlaku,” kata Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Selain itu, Kepala Dinas Sosnakertrans Kabupaten Pontianak, Bambang, atas nama Pemda Kabupaten Pontianak, juga mengucapkan bela sungkawa terhadap keluarga Musrifah. Sedangkan mengenai masalah tenaga kerja illegal, pihaknya akan lebih intensif lagi melakukan sosialisasi kepada warga, khusus warga Kabupaten Pontianak yang ingin menjadi TKI.

“Kita akan intensifkan lagi sosialisasi, sehingga kesadaran warga kita untuk menjadi TKI yang resmi meningkat. Kita juga akan melakukan pelatihan-pelatihan, sehingga warga yang menjadi TKI resmi, memiliki keahlian sebelum diberangkatkan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar