Jumat, 02 Juli 2010

Distanak dan Diskes Bentuk Posko Antisipasi H5NI

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Ditemukannya kasus flu burung (H5N1) di Kota Pontianak, telah menimbulkan keresahan berbagai kalangan masyarakat di Kalbar. Di Kabupaten Pontianak dalam mengantisipasi virus yang membahayakan tersebut, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) dan Dinas Kesehatan (Diskes), telah membentuk posko antisipasi H5N1.

“Selain meningkatkan kewaspadaan dengan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak yang keluar dan masuk di Kabupaten Pontianak, serta melakukan penyemprotan kadang unggas. Distanak juga telah membentuk pos pengaduan jika ditemukan ada gejala flu burung di lingkungan masyarakat,” kata Plt Kepala Distanak Kabupaten Pontianak, Buntaran, ditemui saat berkoordinasi dengan Kepala Diskes Kabupaten Pontianak, Hj. Armini, Kamis (1/7), kemarin.

Lanjutnya lagi posko pengaduan sendiri dipusatkan di Distanak Kabupaten Pontianak, namun jika ditemukan gejala flu burung, masyarakat bisa menghubungi kontak person 0569-691016 atau 081256348778

“Daerah kita sangat rawan terhadap penyebaran virus flu burung. Untuk itu, kita minta masyarakat agar proaktif menyampaikan informasi atau melaporkan ke Distanak, jika menemukan kejanggalan ternak dan hewan peliharaannya,” katanya.

Sedangkan Kepala Dinkes Kabupaten Pontianak, Armini, mengatakan pihaknya juga telah membentuk posko menerima aduan dalam rangka mengantisipasi penyebaran flu burung, baik di Dinas Kesehatan maupun di RSUD Rubini Mempawah. Di Diskes petugas yang dapat dihubungi Dr. Jajat Hidayat, M Epid (08125618225), Eko Dian Septiawan (081225774396), Deni Ramdani (08125788432) dan Budiman (081345164991), sedangkan di RSUD Rubini Mempawah, Dr Joko Minoyo, SpP (05617542814, Heni Kurniasari (081345294794) dan Harun Arrasyid (081345394181).

“Aapun langkah yang kami ambil dalam kesiagaan menghadapi penyakit flu burung, kita telah menyurati setiap Puskemas se kabupaten Pontianak untuk mengambil langkah antisipasi. Bahkan kita telah membentuk posko antisipasi flu burung yang setiap saat siap memberikan pelayanan medis jika ada pasien suspek flu burung,” katanya.

Namun Armini, mengaku sampai saat ini RSUD Rubini Mempawah belum memiliki ruang isolasi untuk pasien flu burung, tapi pihak Dinkes telah menyediakan 6 kotak tamiflu untuk mengantisipasi virus flu burung.

“Jika memang ditemukan pasien flu burung, kita hanya akan memberikan perawatan meis sebelum di rujuk ke RSUD Soedarso yang telah memiliki ruang isolasi flu burung,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar