Jumat, 15 April 2011

Lahan Gambut Desa Galang Terbakar

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Sekitar puluhan hakter lahan gambut di Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kamis (31/3), kemarin, terbakar. Kebakaran yang menimbulkan kepulan asap tebal, membuat kecemasan warga setempat, karena dikhawatir titik api sampai kepemukiman warga.

“Ketika saya pulang dari kebun, sekitar pukul 11.00 wib. Asap tebal dari kebakaran lahan sudah mengepung. Warga disini sempat panik, karena takut kebakaran sampai kepemukiman warga. Bahkan kami melarang anak-anak keluar rumah, khawatir mengganggu kesehatan. Selaku warga, saya berharap apinya, bisa segera dipadamkan,” kata Warga Desa Galang, Said.

Kebakaran tersebut, mengakibatkan jalur lalu lintas jalan raya di Desa Galang, yang menjadi pusat perkebunan nenas, menjadi macet, karena kendaraan berjalan pelan merayap. Ditambah sekitar sepuluh mobil pemadam kebakaran yang berada dipinggir jalan, dengan para petugas pemadam kebakaran yang berusaha menjinakan api, semakin menambah macet kondisi jalan. Guna mengantisipasi kemacetan, terlihat anggota Lantas Polsek Sungai Pinyuh, sibuk mengatur jalur lalu lintas tersebut.

Bahkan kebakaran lahan tersebut, membuat Bupati Pontianak, Ria Norsan dan Wakil Bupati Pontianak, Rubijanto, Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, juga turun langsung meninjau lokasi kebakaran tersebut.

“Kondisi cuaca panas seperti ini, sangat mudah memicu terjadi kebakaran. Kita minta warga agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara membakar atau bisa juga disebabkan membuang puntung rokok sembarangan. Selain itu, saya juga akan menghimbau kepada dinas instansi terkait, camat maupun kepala desa agar menghimbau warga tidak membakar lahan, apalagi disini lahan gambut,” kata Bupati Pontianak, Ria Norsan.

Sedangkan Camat Sungai Pinyuh, Syamsul Rizam, mengatakan pihak akan berusaha memberikan himbau kepada warga, terutama yang berdomisili di sekitar lahan gambut agar membuka lahan perkebunan tidak dengan cara membakar, sehingga kebakaran lahan tidak terjadi untuk kedua kalinya.

“Kita belum tahu penyebab pasti kebakaran lahan ini. Apakah ada yang membakar  lahan atau tidak, tapi kedepan kita akan himbau warga agat tidak membuka lahan dengan cara membakar,” katanya.

Bahkan Kepala Desa Galang, Nahcram, sendiri tidak tahu pasti penyebab terjadinya kebakaran lahan tersebut.  Namun sehari sebelumnya, Rabu (30/3), memang sempat terjadi kebakaran lahan, tapi warga setempat telah melakukan pemadaman.

“Kebakaran sudah terjadi sejak kemarin, tapi apinya masih kecil dan warga sudah berhasil memadamkannya. Kita juga tidak menduga hari ini, api membesar lagi. Sedangkan penyebab kebakaran ini, saya tidak tahu pasti,” katanya.

Guna membantu menjinakan api yang membakar lahan gambut tersebut, Dandim Mempawah, Parlindungan Sirait, juga ikut menerjunkan anggotanya untuk membantu mengantisipasi agar api tidak menyebar dan sampai kepemukiman warga.

“Kita akan turun beberapa porsonil, untuk menyisir dimana letak titik api. Karena kita tidak ingin, kebakaran sampai kepemukiman warga,” katanya.

Sedangkan dalam usaha mamadamkan kebakaran tersebut. Petugas kebakaran harus mengalami kesulitan, selain dikarenakan asap tebal, sumber air juga menjadi kendala utama, sehingga para petugas pemadam kebakaran tidak bisa optimal menjalankan tugasnya.

“Seluruh armada kita kerahkan. Tapi Cuma dua mesin yang dapat digunakan, karena kami terkendala sumber air,” kata Sugeng Chandra, petugas BPA SP, yang terus berusaha memadamkan api yang masih terus mengepulkan asap tebal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar